MATAPELAJARAN : MATEMATIKA (Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian) KELAS / SEMESTER : X / 2. STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks. KODE § Menentukan panjang sisi dan besar sudut segitiga siku-siku menggunakan perbandingan trigonometri
Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai rumus persentil data kelompok beserta dengan penjelasan lengkapnya, dan tentu saja nantinya akan dibarengi dengan contoh soal yang disertai dengan jawaban yang benar serta penyelesaiannya. Persentil data kelompok sendiri merupakan materi di dalam pelajaran matematika yang cukup banyak dibahas, maka dari itu akan sangat bermanfaat jika pada kesempatan kali ini kamu menyimak dengan lengkap ulasan yang kami berikan di bawah ini. Lansung saja kita lihat pengertian dari persentil yang ada di bawah ini. Pengertian Persentil Seperti yang kamu tahu, kuartil membagi data menjadi empat buah bagian. Dan setiap bagian memiliki nilai yang sama banyak. Dengan 3 nilai kuartil yang sama. Pada desil data nya sendiri akan dibagikan untuk menjadi 10 data yang nilai nya sama banyak. Sedangkan ada 9 buah nilai desil di data tersebut. Sementara pada persentil data ini sendiri akan dibagikan menjadi 100 dengan ninlai yang sama banyak. Sehingga akan menghasilkan 99 buah nilai persentil. Jadi jika dilihat berdasarkan dengan pengertiannya, persentil sendiri sebenarnya merupakan arti dari kata persen atau perseratus. Maka dati sini kamu bisa menyimpulkan jika persentil merupakan pembagian data yang terurut menjadi 100 buah bagian yang nilainnya sama banyak. Sedangkan dari 100 buah bagian yang dibagi ke dalam data yang sama banyak ini hanya terbatas pada 99 buah nilai persentil nya saja. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa melihat gambar yang ada di bawah ini, sebagai contoh Sementara itu rumus untuk mencari nilai kuartil, nilai desil beserta dengan nilai persentil yang ada pada data tunggal tidaklah sama dengan rumus yang digunakan untuk mencari nilai kuartil, nilai desil dan juga pada nilai persentil yang terdapat pada data kelompok. Maka dari itu, agar lebih jelas kami pun akan memberikan dua rumus yang berbeda. Rumus yang pertama adalah rumus persentil data tunggal dan juga rumus persentil data kelompok beserta dengan ulasannya secara lengkap. Rumus Persentil Seperti yang sudah kamu ketahui, rumus persentil dibagi ke dalam dua jenis. Yang pertama adalah rumus persentil data tunggal, dan yang kedua adalah rumus persentil data kelompok. Meski pun sebenarnya kesempatan kali ini, kami akan memberikan rumus persentil data kelompok, tapi tidak ada salahnya jika kita juga mengetahui rumus persentil data tunggal. Karena bagaimana pun cara menyelesaikan persentil data tunggal dan persentil data kelompok sangatlah berbeda satu dengan yang lainnya. Rumus persentil data tunggal tidak akan bisa digunakan untuk menghitung persentil data kelompok, begitu pula sebalinya, rumus persentil data kelompok tidak akan bisa digunakan untuk menghitung rumus persentil data tunggal. Untuk lebih jelasnya kami sudah menyiapkan pembahasannya di bawah ini, mengenai rumus persentil data tunggal sekaligus dengan rumus persentil data kelompok. Simak penjelasannya di bawah ini Rumus Persentil Data Tunggal Sebelum mengetahui rumus persentil data kelompok, ada baiknya jika kamu juga mengetahui rumus persentil dari data tunggal. Rumus Persentil Data Tunggal Penjelasannya I bilangan bulat yang kurang dari 100 1, 2, 3, …, 99 n banyak data Rumus Persentil Data Kelompok Jika sebelumnya kita sudah membahas dan memberikan rumus persentil data tunggal maka pada kali ini kita akan memberikan pembahasan utamanya, yakni rumus persentil data kelompok. Sesuai dengan janji kita di awal ulasan ini. Rumus persentil data kelompok ini biasa juga disebut dengan persentil bergolong. Rumus ini berfungsi untuk menentukan sebuah nilai persentil yang berasal dari suatu data kelompok. Rumus Persentil Data Kelompok Penjelasannya I Merupakan sebuah bilangan bulat yang nilainya kurang dari 100 1, 2, 3, 4, 5… ,99. Tb Merupakan tepi bawah kelas yang ada pada persentil. n Merupakan jumlah dari seluruh frekuensi yang ada. f {k} Merupakan jumlah frekuensi yang ada sebelum kelas persentil. f {i} Merupakan frekuensi kelas persentil. p Merupakan panjang dari kelas interval. Agar kamu lebih jelas dengan materi pembelajaran kali ini mengenai persentil data kelompok, kami pun akan memberikan contoh soal persentil data kelompok, beserta dengan cara penyelesaian dan jawaban yang benar. Contoh Soal Persentil Data Kelompok Apabila diketahui terdapat sebuah kelompok data, seperti yang ada pada tabel seperti di gambar yang ada di bawah ini Maka pertanyaannya adalah, coba tentukan letak persentil kelompok yang ke 25! Jawaban Coba lihat pada gambar di bawah ini Apabila letak persentil yang ke – 25 adalah 25/100 dan 40 = 10. Yakni data yang ada pada tabel ke – 10 dan kelas persentil yang ada ke – 25 = 51 – 55. Maka akan diperoleh hasil Jadi dari perhitungan di atas kamu bisa menemukan nilai persentil ke – 25 yakni 50 dan 81. Nah, itu dia pembahasan kali ini mengenai rumus persentil data kelompok secara jelas dan lengkap beserta dengan contoh soal dan cara pengerjaannya. Semoga pembahasan kali ini memberikan ilmu pengetahuan baru bagi kamu semua, sampai jumpa pada artikel yang berikutnya. Artikel Lainnya Rumus Kuartil – Lengkap dengan Contoh Soal Kumpulan Rumus Exel Lengkap dan Fungsinya Ekonomi – Penjelasan, Prinsip, Tindakan, Motif
Simpangankuartil dilambangkan dengan Qd. Secara sistematis, rumus dari simpangan kuartil yaitu: Seperti yang sudah kakak sebutkan sebelumnya, untuk menentukan simpangan kuartil, kita harus menentukan nilai dari kuartil atas dan kuartil bawah dahulu, Sobat. Dalam menentukan nilai kuartil atas dan bawah terbagi menjadi dua cara berdasarkan data
UKURAN DISPERSI Ukuran dispersi atau ukuran variasi atau ukuran penyimpangan adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh penyimpangan nilai-nilai data dari nilai-nilai pusatnya atau ukuran yang menyatakan seberapa banyak nilai-nilai data yang berbeda dengan nilai-nilai pusatnya. Ukuran dispersi pada dasarnya adalah pelengkap dari ukuran nilai pusat dalam menggambarkan sekumpulan data. Jadi, dengan adanya ukuran dispersi maka penggambaran sekumpulan data akan menjadi lebih jelas dan tepat. JENIS JENIS UKURAN DISPERSI Jangkauan Range Simpangan Rata – rata Mean Deviation Variansi Variance Simpangan Baku Standart Deviation Jangkauan Kuartil Jangkauan Persentil JANGKAUAN RANGE Jangkauan atau ukuran jarak adalah selisih nilai terbesar data dengan nilai terkecil data. Cara mencari jangkauan dibedakan antara data tunggal dan data berkelompok. Untuk Data Tunggal Range = Nilai maksimal – Nilai minimal R = Xmax – Xmin Untuk Data Berkelompok yaitu menggunakan titik atau nilai tengah dan menggunakan tepi kelas. Jangkauan adalah selisih titik tengah kelas tertinggi dengan titik tengah kelas terendah. Jangkauan adalah selisih tepi atas kelas tertinggi dengan tepi bawah kelas terendah. CONTOH SOAL DATA TUNGGAL Kelompok Data ke – 1 1, 4, 7, 8, 9, 11 = R = 11 – 1 = 10 Kelompok Data ke – 2 10, 10, 10, 10, 10 = R = 10 – 10 = 0 Kelompok Data ke – 3 30, 35, 45, 50, 55 = R = 55 – 30 = 25 SIMPANGAN RATA – RATA MEAN DEVIATION Untuk data tunggal, Simpangan rata-ratanya dapat dihitung dengan menggunakan rumus Rumus untuk Data Tunggal Rumus untuk Data Berkelompok CONTOH SOAL DATA TUNGGAL Tentukan Simpangan Rata – rata dari 2, 3, 6, 8, 11 Penyelesaian VARIANSI VARIANCE Varians adalah nilai tengah kuadrat simpangan dari nilai tengah atau simpangan rata-rata kuadrat. Untuk sampel, variansnya varians sampel disimbolkan dengan s2. Untuk populasi, variansnya varians populasi disimbolkan dengan simbol sigmabaca sigma. Rumus Variansi Data Tunggal Rumus Variansi Data Berkelompok CONTOH SOAL DATA TUNGGAL Tentukan varians dari data 2, 3, 6, 8, 11 ! Penyelesaian SIMPANGAN BAKU STANDARD DEVIATION Simpangan baku adalah akar dari tengah kuadrat simpangan dari nilai tengah atau akar simpangan rata-rata kuadrat. Untuk sampel, simpangan bakunya simpangan baku sampel disimbolkan dengan s. Untuk populasi, simpangan bakunya simpangan baku populasi disimbolkan dengan simbol sigma. Merupakan akar pangkat dua dari variasi. Rumus untuk Data Tunggal Rumus untuk Data Berkelompok CONTOH SOAL DATA TUNGGAL Diberikan sampel dengan data 8, 7, 10, 11, 4 !! JANGKAUAN KUARTIL Jangkauan antarkuartil adalah selisih antara nilai kuartil atas Q3 dan kuartil bawah Q1. Dirumuskan CONTOH SOAL JANGKAUAN KUARTIL DIKETAHUI DATA SEBAGAI BERIKUT DITANYA JAUNGKAUAN KUARTIL ? PENYELESAIAN MENCARI Q1 TERLEBIH DAHULU LALU MENCARI Q3 JANGKAUAN KUARTIL JANGKAUAN PERSENTIL RUMUS JANGKAUAN PERSENTIL CONTOH SOAL JANGKAUAN PERSENTIL Diketahui Data sebagai berikut Ditanya Jangkauan Persentil ? Penyelesaian Mencari P10 terlebih dahulu Lalu mencari P90 Terakhir mencari Jangkauan Persentil UKURAN GEJALA PUSAT DATA BERKELOMPOK Pengertian Data Dikelompokan Data yang dikelompokkan adalah data yang sudah disusun ke dalam sebuah distribusi frekuensi sehingga data tersebut mempunyai interval kelas yang jelas dan mempunyai titik tengah kelas. Rata-Rata Hitung mean Istilah mean dikenal dengan sebutan angak rata-rata. Nilai rata-rata hitung mean adalah total dari semua data yang diperoleh dari jumlah seluruh nilai data dibagi dengan jumlah frekuensi yang ada. Untuk mencari rata-rata hitung berupa data kelompok, maka terlebih dahulu harus ditentukan titik tengah dari masing-masing kelas. Ket f= Frekuensim = titik tengah Median Nilai Tengah Median merupakan sebuah nilai data yang berada di tengah-tengah dari rangkaian data yang telah tersusun secara teratur. Hasil median sama dengan hasil dari kuartil kedua. Modus Modus merupakan nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau nilai data yang paling sering muncul. Kuartil Pada prinsipnya, pengertian kuartil sama dengan median. Perbedaanya hanya terletak pada banyaknya pembagian kelompok data. Median membagi kelompok data atas 2 bagian, sedangkan kuartil membagi kelompok data atas 4 bagian yang sama besar, sehingga akan terdapat 3 kuartil yaitu kuartil ke-1, kuartil ke-2 dan kuartil ke-3, dimana kuartil ke-2 sama dengan median. Desil Desil adalah suatu rangkaian data yang membagi suatu distribusi menjadi 10 bagian yang sama besar. Persentil adalah ukuran letak yang membagi suatu distribusi menjadi 100 bagian yang sama besar. CONTOH KASUS Tabel Jumlah Penduduk Kota Bogor Per Kecamatan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2006 DITANYAKAN MEAN, MEDIAN, MODUS, KUARTIL KE-1, DESIL KE-9, PERSENTIL KE-70 ? DIJAWAB MEAN MEDIAN MODUS KUARTIL KE -1 DESIL KE – 9 PERSENTIL KE – 70 GEJALA PUSAT Ukuran gejala pusat adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui kumpulan data mengenai sampel atau populasi yang disajikan dalam tabel atau diagram. Ukuran gejala pusat adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui kumpulan data mengenai sampel atau populasi yang disajikan dalam tabel dan diagram, yang dapat mewakili sampel atau populasi. Ada beberapa macam ukuran tendensi sentral, yaitu rata-rata mean, median, modus, kuartil, desil dan persentil. Gejala pusat sebagai nilai rata-rata yang mempunyai kecenderungan memusat, sehingga sering disebut ukuran kecenderungan memusat measures of central tendency. Beberapa jenis rata-rata yang sering digunakan adalah rata-rata hitung arithmetic mean atau sering disingkat mean saja, lalu rata-rata ukur geometric mean, kemudian rata-rata harmonis harmonic mean. Dan umumnya terdapat istilah mean ,median, dan modus. Gejala pusat pada hakekatnya menganggap rata-rata average dapat merupakan nilai yang cukup representatif bagi penggambaran nilai-nilai yang terdapat dalam data yang bersangkutan. Rata-rata sedemikian itu dapat dianggap sebagai nilai sentral dan dapat digunakan sebagai pengukuran lokasi sebuah distribusi frekuensi. Statistik mengenal bermacam-macam rata-rata dengan nama-nama yang khas, yaitu rata-rata hitung mean, median, modus, rata-rata ukur dan rata-rata harmonis itu semua merupakan jenis rata-rata yang lazim digunakan sebagai pengukuran lokasi atau pengukuran tendensi sentral central tendency dari sebuah distribusi. Rata-rata average ialah suatu nilai yang mewakili suatu kelompok data. Nilai ini disebut juga ukuran gejala pusat karena pada umumnya mempunyai kecenderungan terletak di tengah-tengah dan memusat ke dalam suatu kelompok data yang disusun menurut besar kecilnya nilai data. Beberapa jenis rata-rata yang sering digunakan ialah 1. Mayor Means terdiri dari • Rata-rata hitung Mean • Median • Quartile • Decile • Percentile • Modus 2. Minor Means, terdiri dari • Rata-rata ukur Geometric means • Rata-rata Harmonis Harmonic Means • Rata-rata Tertimbang • Rata-rata Kuadratis • Rata-rata dari Rata-rata rata-rata gabungan Pengukuran nilai rata-rata dapat dilakukan dengan menggunakan data populasi maupun data sampel, dan dari data yang belum dikelompokkan maupun yang sudah dikelompokkan. Mean Rata-rata hitung Mean merupakan nilai yang diperoleh dengan menjumlahkan semua nilai data dan membaginya dengan jumlah data. Rata-rata hitung merupakan nilai yang menunjukkan pusat dari nilai data dan merupakan nilai yang dapat mewakili dari keputusan data. Rata-rata hitung sebagai salah satu ukuran pemusatan mempunyai sifatsifat sebagai berikut • Dapat digunakan untuk menghitung rata-rata dari data yang mempunyai nilai merata atau yang mempunyai nilai dengan sebaran nilai yang relatif kecil. • Tidak dapat digunakan untuk menghitung rata-rata dari suatu DF terbuka. • Tidak dapat dipakai untuk menghitung rata-rata dari data kualitatif. • Tidak dapat digunakan untuk kelompok data yang mempunyai data ekstrim. • Data yang digunakan adalah data yang mempunyai skala pengukuran interval atau rasio. • Harganya unik atau hanya mempunyai satu nilai. CONTOH KASUS Median Median merupakan salah satu ukuran pemusatan. Median merupakan suatu nilai yang berada di tengah-tengah data, setelah data tersebut diurutkan. Atau dengan kata lain, median adalah titik tengah dari semua nilai data yang telah diurutkan dari nilai yang terkecil ke yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar ke yang terkecil. Median mempunyai sifat-sifat sebagai berikut • Dapat digunakan untuk menghitung rata-rata dari data yang mempunyai nilai ekstrim. • Nilai median bersifat unik, untuk sekelompok data hanya ada satu nilai median. • Untuk menentukkan nilai median harus dilakukan pengurutan data dari yang terkecil ke yang terbesar aau sebaliknya. • Dapat digunakan untuk menghitung rata-rata dari suatu DF terbuka atau tertutup. • Dapat dipakai untuk menghitung rata-rata dari data kualitatif. CONTOH KASUS RUMUS MENCARI MEDIAN Modus Modus merupakan salah satu ukuran pemusatan disamping mean dan median. Modus adalah suatu bilangan atau keterangan yang mempunyai frekuensi tertinggi atau bilangan yang sering muncul. Modus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut • Dapat digunakan untuk data yang mempunyai skala pengukuran minimal adalah nominal. • Dapat digunakan untuk menghitung rata-rata dari data yang menunjukkan keadaan yang merajalela’. • Kelebihannya adalah mudah untuk ditemukan, dan kekurangannya tidak semua data mempunyai modus. CONTOH KASUS Maka Modus atau Nilai Yang Paling Banyak Muncul adalah 4 DAN 6 KUARTIL Kuartil adalah ukuran pemusatan data yang membagi data menjadi empat bagian yang dipisahkan oleh Quartil 1, Quartil 2, dan Quartil 3. Q1 adalah data ke 25%, Q2 adalah data ke 50% median, dan Q3 adalah data ke 75%. CONTOH KASUS DESIL Desil membagi data menjadi 10 bagian. Untuk data tidak berkelompok, secara umum desil dapat dihitung dengan. CONTOH KASUS RATA RATA UKUR GEOMETRIK Rata-rata yang diperoleh dengan mengalikan semua data dalam suatu kelompok sampel, kemudian diakarpangkatkan dengan jumlah data sampel tersebut. CONTOH KASUS RATA RATA TERTIMBANG Rata-rata tertimbang/terbobot weighted average adalah rata-rata yang dihitung dengan memperhitungkan timbangan/bobot untuk setiap datanya. Setiap penimbang/bobot tersebut merupakan pasangan setiap data. CONTOH KASUS SUMBER MACAM-MACAM RATA-RATA DALAM STATISTIKA Pengukuran Gejala Pusat Mean-Modus-Median Materi Power Point Statistika STMIK BINA INSANI PENGERTIAN DISTRIBUSI FREKUENSI Distribusi frekuensi adalah yang merupakan penyusunan data ke dalam kelas-kelas tertentu dimana setiap individu/item hanya termasuk kedalam salah satu kelas tertentu saja. Pengelompokkan data berdasarkan kemiripan ciri. TUJUAN DISTRIBUSI FREKUENSI untuk mengatur data mentah belum dikelompokkan ke dalam bentuk yang rapi tanpa mengurangi inti informasi yang ada. TIPE DALAM DISTRIBUSI FREKUENSI Distribusi frekuensi terbagi menjadi dua tipe, yaitu Distribusi Frekuensi Numerikal adalah Pengelompokkan data berdasarkan angka-angka tertentu, biasanya disajikan dengan grafik histogram. Distribusi Frekuensi Katagorikal adalah Pengelompokkan data berdasarkan kategori-kategori tertentu, biasanya disajikan dengan grafik batang, lingkaran dan gambar. ISTILAH DALAM DISTRIBUSI FREKUENSI Class Kelas penggolongan data yang dibatasi dengan nilai terendah dan nilai tertinggi yang masing-masing dinamakan batas kelas. Class Limit Batas Kelas anilai batas dari pada tiap kelas dalam sebuah distribusi, terbagi menjadi States class limit dan Class Bounderies Tepi kelas. Stated Class Limit abatas-batas kelas yang tertulis dalam distribusi frekuensi, terdiri dariLower Class LimitBatas bawah kelas danUpper Class LimitBatas atas kelas. Class Bounderies Tepi Kelas Batas kelas yang sebenarnya, terdiri dariLower class boundarybatas bawah kelas yang sebenarnya danupper class boundarybatas atas kelas yang sebenarnya. Class Interval/Panjang Kelas/Lebar kelas Merupakan lebar dari sebuah kelas dan dihitung dari perbedaan antara kedua tepi kelasnya. Mid point / Class Mark / Titik Tengah Merupakan rata-rata hitung dari kedua batas kelasnya atau tepi kelasnya. TAHAP PENYUSUNAN DISTRIBUSI FREKUENSI Membuat array data atau data terurut bila diperlukan Menentukan range jangkauan selisih antara nilai yang terbesar dengan nilai yang terkecil R = Xmax – Xmin. Menentukan banyaknya kelas dengan mempergunakan rumus Sturges. K = 1 + 3,3 log N dimana K = banyaknya kelas dan N = jumlah data yang Menentukan interval kelas I = R/K Menentukan batas-batas kelas Tbk = bbk – 0,5skala terkecil Tak = bak + 0,5skala terkecil Panjang interval kelas = Tak – tbk Menentukan titik tengahnya = ½ Batas atas kelas + batas bawah kelas Memasukkan data ke dalam kelas-kelas yang sesuai dengan memakai sistem Tally atau Turus. Menyajikan distribusi frekuensi isi kolom frekuensi sesuai dengan kolom Tally / Turus. Keterangan Tbk = tepi bawah kelas bbk = batas bawah kelas Tak = tepi atas kelas bak = batas atas kelas JENIS DISTRIBUSI FREKUENSI Distribusi Frekuensi Kumulatif Adalah suatu daftar yang memuat frekuensi-frekuensi kumulatif, jika ingin mengetahui banyaknya observasi yang ada di atas atau di bawah suatu nilai tertentu. Distribusi Frekuensi Relatif Adalah perbandingan daripada frekuensi masing- masing kelas dan jumlah frekuensi seluruhnya dan dinyatakan dalam persen. Distribusi Frekuensi kumulatif kurang dari dari atas Adalah suatu total frekuensi dari semua nilai-nilai yang lebih kecil dari tepi bawah kelas pada masing-masing interval kelasnya. Distribusi Frekuensi kumulatif lebih dari dari bawah Adalah suatu total frekuensi dari semua nilai-nilai yang lebih besar dari tepi bawah kelas pada masing-masing interval kelasnya. Distribusi Frekuensi k umulatif relatif Adalah suatu total frekuensi dengan menggunakan persentasi. CONTOH KASUS Diketahui data mentah belum dikelompokkan nilai ujian 50 mahasiswa sebagai berikut Ditanyakan Buatlah distribusi frekuensi untuk data tersebut! Jawab Pembuatan Distribusi Frekuensi dengan Histogram Excel Misalkan pada 50 data nilai mahasiswa di atas, ingin dibuat distribusi frekuensi dengan kelas yang terdiri dari 7 kelas 10 – 22 23 – 35 36 – 48 49 – 61 62 – 74 75 – 87 88 – 100 Siapkan data statistik yang sudah dibuat di atas menggunakan *NOTE disesuaikan Kode Kolom dan Kode Baris yg ada di LANGKAH LANGKAH Masukkan data misalnya pada sel A1 sampai A20. Masukkan bin batas atas pada sel D4 sampai D9. Pilih menu Tools pada menu utama Pilih Data Analysis Pilih Histogram pada Analysis Tools Ketika kotak dialog muncul sorot A1 sampai A20 dalam kotak Input Range sorot D4 sampai D9 dalam kotak Bin Range ketik D12 dalam kotak output range pilih Chart Output dan Cumulative dan klik OK Pilih menu TOOLS pada Pilih Data Analysis Pilih Histogram pada Analysis Tools Muncul dialog box pilih radio button Output Range checklist semua pilihan combobox yang ada, kemudian Klik OK pilih Output Range untuk Kolom yang jadi hasil dari histogram SUMBER Materi Slide Pertemuan 3 Statistika STMIK Bina Insani PENYAJIAN DATA Penyajian data merupakan cara yang digunakan untuk meringkas menata, mengatur atau mengorganisir data sehingga data mudah untuk dimengerti oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan data tersebut. Cara umum untuk menyajikan suatu data yaitu dengan TABEL dan GRAFIK Penyajian Data dengan Tabel Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang tersusun berdasarkan kategori-kategori atau karakteristikkarakteristik tertentu sehingga memudahkan untuk dianalisis. Data yang disajikan dalam tabel bisa berupa data cross section atau data time series. Penyajian Data dengan Grafik Selain menyajikan data dengan menggunakan tabel, kita dapat juga menyajikan data dengan menggunakan gambar-gambar atau grafik. Banyak sekali jenis tampilan data dalam bentuk grafik tetapi pada bagian ini hanya ditampilkan grafik-grafik yang umum di jumpai seperti Grafik garis Line Chart, Grafik balok/batang Bar Chart, Grafik Lingkaran Pie Chart, dan Pictogram. JENIS TABEL Tabel Satu Arah Tabel satu arah adalah tabel yang hanya terdiri dari satukarakteristik atau kategori. Misalnya 1. Jumlah penjualan menurut jenis barang. 2. Jumlah penganguran menurut daerah. 3. Jumlah modal asing menurut sektor ekonomi. Daftar Inventaris Kelas X-1 menurut jenis barang, Tahun Ajaran 2015/2016 Tabel Dua Arah Yaitu tabel yang terdiri dari dua karakteristik atau dua kategori misalnya 1. Jumlah penjualan menurut jenis barang dan daerah penjualan. 2. Jumlah penanaman modal asing menurut sektor ekonomi dan lokasi investasi. 3. Jumlah Impor menurut Jenis barang dan negara. Jumlah Mahasiswa STIS menurut tingkat dan jurusan Tahun 2015 Sumber Data Fiktif Tabel Tiga Arah Tabel tiga arah menunjukan tiga karakteristik atau kategori data misalnya 1. Jumlah Investasi menurut jenis usaha, negara asal dan lokasi investasi. 2. Jumlah Produksi menurut, Jam kerja sift, jenis mesin dan kualitas barang. Jumlah karyawan perusahaan YZ menurut bagian kerja, jenis kelamin, dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan Tahun 2017 Sumber Data Fiktif JENIS GRAFIK Grafik garis Grafik garis secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu single line chart yang terdiri dari satu garis saja dan multiple line chart yang terdiri dari beberapa garis. Garfik garis baik yang tunggal maupun yang terdiri dari beberapa garis sangat berguna untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan. Umumnya grafik ini digunakan untuk data yang berbentuk time series yang sekaligus bisa dilihat trend-nya. Contoh grafik garis Grafik batang Grafik batang adalah grafik yang penyajian datanya mengunakan batang atau persegi panjang. Grafik batang atau sering kita kenal dengan sebutan histogram. Grafik batang dipakai untuk memperlihatkan perbedaan tingkat nilai dari beberapa aspek pada suatu data. Grafik batang merupakan grafik yang paling sederhana diantara jenis-jenis grafik lainnya. Karena grafik ini sangat mudah untuk dipahami dan hanya menggambarkan data dalam bentuk batang. Panjang batang merupakan gambaran dari presentase data, sedangkan lebar batang tidak berpengaruh apa-apa. Namun, pada umumnya data yang dapat kita bandingkan dengan grafik ini tidak bisa banyak, maksimal data yang dapat kita bandingkan hanya delapan data. Untuk dapat memperjelas perbandingan antara data satu dengan yang lain maka setiap batang harus memiliki warna-warna yang berbeda Contoh grafik batang Grafik Lingkaran Grafik Lingkaran Pie Chart secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu single Pie chart yang terdiri dari satu lingkaran saja dan multiple pie chart yang terdiri dari beberapa lingkaran. Garfik ingkaran baik yang tunggal maupun yang terdiri dari beberapa lingkaran sangat berguna untuk menggambarkan perbandingan suatu kegiatan berdasrkan nilai-nilai karakteristik satu dengan yang lain dan dengan keseluruhan biasanya dalam persentase. Grafik ini digunakan untuk data yang berbentuk cross section. Contoh grafik lingkaran Pictogram Pictogram adalah grafik berupa gambar di dalam bidang koordinat XY dinyatakan gambar-gambar dengan suatu ciri-ciri khusus untuk suatu karakteristik. Misalnya untuk menyatakan jumlah mobil pada tahun-tahun tertentu, dapat digambarkan berupa gambar mobil secara sederhana. Tiap gambar mewakili suatu jumlah tertentu. Contoh Pictogram CONTOH KASUS dan LATIHAN JUMLAH PENJUALAN 5 JENIS BARANG ELEKTRONIK PADA ALFA SUPERMARKET 2004 TABEL GRAFIK SUMBER Materi slide pertemuan 2 STATISTIKA STMIK BINA INSANI Statistika Statistika adalah Suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis dataserta cara pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian yang tidak menyeluruh. Dalam arti sempit Statistik adalah data ringkasan berbentuk angka kuantitatif. Tujuan Statistika Untuk membuat deskripsi atau menjelaskan data tentang populasi yang diselidiki. Untuk membantu membuat estimasi mengenai nilai yang tidak diketahui berdasarkan data yang dianalisis. Untuk membuat estimasi mengenai akibat suatu hipotesis yang diterima. Estimasi tersebut nantinya dipakai sebagai dasar pengembilan keputusan. Untuk mengurangi jumlah populasi yang luas pada ukuran yang lebih kecil agar lebih mudah dipahami. Fungsi Statistika Fungsi Deskriptif Ini adalah fungsi statistik untuk mendeskripsikan, menerangkan data dan peristiwa, yang dikumpulkan melalui proses penelitian dan penyelidikan dimana belum sampai generalisasi atau mengambil kesimpulan tentang populasi yang diteliti. Fungsi Inferensial Ini adalah fungsi statistik untuk memprediksi dan mengendalikan seluruh populasi berdasarkan data, gejala, dan peristiwa yang ada pada proses penelitian. Fungsi ini dimulai dengan membuat suatu estimasi dan hipotesis. Bagian Bagian Utama dalam Statistika Statistika Deskriptif adalah ilmu statistika yang mempelajari tentang pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data. Statistika Inferensi Statistika Induktif adalah ilmu statistika yang mempelajari tentang cara pengambilan kesimpulan secara menyeluruh populasi berdasarkan data sebagian sampel dari populasi tersebut. Jenis Jenis Statistika Berdasarkan Orientasi Pembahasan Statistik matematika, yaitu statistik yang lebih mengedapankan pemahaman terhadap model, rumus-rumus statistika secara matematika-teoritis, penurunan konsep. Misalnya, uji normalitas, analisis regresi, galat, dan lain-lain. Statistik terapan, yaitu statistik yang lebih mengedapankan pada pemahaman konsep, teknik statistika, serta penerapannya dalam disiplin ilmu tertentu. Berdasarkan Fase dan Tujuan Analisis Statistik deskriptif, yaitu statistik yang berhubungan dengan pengumpulan pengolahan, analisis, dan penyajian data tanpa adanya kesimpulan secara umum. Bentuk statistik in umumnya dalam tabel, grafik, diagram, modus, dan lain-lain. Statistik inferensial, yaitu statistik yang prosesnya memungkinan diambilnya kesimpulan secara umum terhadap data yang diolah. Berdasarkan Asumsi Distribusi Populasi Data Statistik parametik, yaitu statistik yang dilakukan berdasarkan model distribusi normal. Statistik non-parametik, yaitu statistik yang dilakukan dengan metode distribusi bebas atau tidak berdasarkan pada model distribusi normal. Berdasarkan Jumlah Variabel Terikat Statistik univariat, yaitu statistik yang hanya mempunyai satu variabel terikat. Statistik multivariat, yaitu statistik yang mempunyai lebih dari satu variabel terikat. DATA Data adalah fakta-fakta yang dapat dipercaya kebenarannya Pembagian data dapat dibedakan menurut Sifatnya a. Data kualitatif ialah data yang disajikan bukan dalam bentuk angka, misalnya agama, jenis kelamin, daerah, suku bangsa, pangkat pegawai, jabatan pegawai dan sebagainya. b. Data kuantitatif ialah data yang disajikan dalam bentuk angka. Data ini terbagi menjadi 1 Data kontinu adalah data yang satuannya bisa dalam pecahan. 2 Data diskret adalah data yang satuannya selalu bulat dalam bilangan asli, tidak berbentuk pecahan. Waktunya a. Data silang Cross Section ialah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu yang bisa menggambarkan keadaan/kegiatan pada waktu tersebut, misalnya jumlah warga DKI Jakarta menurut asal dan agama pada tahun 1999. b. Data Berkala Time Series ialah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu, misalnya data angka kematian dan kelahiran dari tahun ke tahun di Indonesia yang cenderung membesar dan mengecil. Cara memperolehnya a. Data primer ialah data yang didapatkan langsung dari responden misalnya data pegawai negeri sipil di BAKN, data registrasi mahasiswa di suatu universitas dan sebagainya. b. Data Sekunder ialah data yang diambil dari data primer yang telah diolah, untuk tujuan lain, misalnya data perkawinan antara umur 10 s/d 20 tahun di Indonesia yang diambil dari departemen Agama untuk tujuan analisa pola perkawinan setiap suku bangsa di Indonesia. Sumbernya a. Data Internal ialah data yang menggambarkan dari keadaan di dalam suatu organisasi, misalnya dari suatu universitas ialah data dosen, jumlah mahasiswa, data kelulusan dan sebagainya. b. Data Eksternal ialah data yang dibutuhkan dari luar untuk kebutuhan suatu organisasi tersebut. Syarat Data yang baik 1. Benar/Obyektif. 2. Mewakili/Wajar representative. 3. Dipercaya, artinya kesalahan bakunya kecil. 4. Tepat waktu up to date. 5. Relevan data yang dikumpulkan ada hubungannya dengan permasalahannya. POPULASI dan SAMPEL Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi di sini maksudnya bukan hanya orang atau makhluk hidup, akan tetapi juga benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, akan tetapi meliputi semua karakteristik, sifat-sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Populasi berdasarkan jumlah Populasi terbatas terhingga populasi yang dinyatakan dengan angka dan mempunyai batasan. Contoh Program Sarjana Ekonomi memberikan beasiswa kepada 300 mahasiswa berprestasi. Terbatas hanya untuk 300 mahasiswa berprestasi. Karakter beasiswa. Populasi tak terbatas tak terhingga populasi yang tidak dapat ditentukan batasnya. Contoh sejumlah pedagang berjualan di sekitar taman kota. Tak terbatas sejumlah pedagang. Karakter berjualan. Populasi berdasarkan turunan populasi terbatas dengan ruang lingkup yang lebih dipersempit Populasi teoritis populasi yang diturunkan dari populasi terbatas. Contoh Program Sarjana Ekonomi memberikan beasiswa kepada 300 mahasiswa berprestasi tahun mengetahui siapa saja yang layak mendapat beasiswa maka dapat melihat kriteria pemberian beasiswa tahun 2014. Populasi tersedia populasi turunan dari populasi teoritis yang akan diteliti dengan mempertimbangkan jumlah, waktu dan tenaga yang tersedia dengan memperhatikan karakteristik yang ditentukan. Populasi berdasarkan variasi dari unsur pembentuk sumber data Populasi bersifat homogen populasi yang unsur unsur pembentukan dari sumber datanya memiliki sifat sifat yang sama. Semakin spesifik sata yang disebutkan maka akan menjadi semakin homogeny. Contoh 5 kg terigu + 20 telur + 2 kg mentega diaduk dan dicetak menjadi 2500 irisan kue. Irisan kue yang satu dengan yang lainnya mempunyai sifat yang sama. Jika kue tersebut ingin diteliti maka cukup diambil beberapa irisan saja karena sama antara irisan satu dengan yang lainnya. Populasi bersifat heterogen populasi yang unsur unsur pempentukan dari sumber datanya sifat yang bervariasi berbeda beda sehingga perlu ditetapkan lagi batasan batasannya baik kuantitatif atau kualitatifnya. Semakin sedikit ciri ciri populasi yang diidentifikasi maka akan semakin heterogen. Contoh Penelitian tentang persepsi masyarakat tentang pengobatan alternative. Dalam penelitian ini tidak diketahui pengobatan alternative yang seperti apa yang akan dipersepsikan, jadi tidak ditentukan karakteristik pengobatan alternativenya karena bersifat universal keseluruhan. Sampel sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Jenis Jenis Pengambilan Sampel Random sederhana simple random sampling adalah pengambilan sampel secara acak sehingga setiap anggota populasi mempunya kesempatan yang sama untuk menjadi sampel, misalnya dengan cara undian. Random berstrata Stratified Random Sampling adalah pengambilan sampel yang populasinya dibagibagi menjadi beberapa bagian/stratum. Anggota-anggota dari stratum dipilih secara random, kemudian dijumlahkan, jumlah ini membentuk anggota sampel. Sistematis Systematic Sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan urutan tertentu dari populasi yang telah disusun secara teratur dan diberi nomer urut. Luas/Sampel Kelompok Cluster sampling adalah pengambilan sampel tidak langsung memilih anggota populasi untuk dijadikan sampel tetapi memilih kelompok terlebih dahulu. Yang termasuk sebagai sampel adalah anggota yang berada dalam kelompok terpilih tersebut. Jika kelompok-kelompok tersebut merupakan pembagiandaerah-daerah geografis, maka cluster sampling ini disebut juga area sampling. contoh penggambaran Cluster Sampling Proses Pengukuran dan Jenis-jenis Skala Pengukuran Variabel peubah adalah karakteristik-karakteristik yang terdapat pada elemen-elemen dari populasi tersebut. Contoh Pada masyarakat, elemennya adalah manusia, karakteristiknya misalnya penghasilan, umur, pendidikan, jenis kelamin dan status perkawinan yang merupakan variabel-variabel dalam penelitian. 1. Variabel kualitatif kategori. ContohTingkat Pendidikan ,Jenis kelamin dsb. 2. Variabel kuantitatif Numerik. Contoh Penghasilan, umur, jumlah keluarga, dsb U ntuk analisa data penelitian, diperlukan macam-macam ukuran skala yaitu Skala Nominal Skala Klasifikasi adalah skala yang hanya mempunyai ciri untuk membedakan skala ukur yang satu dengan skala ukur yang lain, Misalnya Jenis Kelamin, Agama, Ras, Suku. Skala Ordinal adalah skala yang selain mempunyai ciri untuk membedakan juga mempunyai untuk mengurutkan pada rentangan tertentu, Misalnya Jabatan, Pendidikan. Skala Interval adalah skala yang selain mempunyai ciri untuk membedakan dan mengurutkan juga mempunyai ciri jarak yang sama, Misalnya Berat Badan, Tinggi Badan, Jarak Tempuh. Skala Rasio adalah skala yang mempunyai 4 ciri yaitu membedakan, mengurutkan , mempunyai jarak yang sama dan mempunyai titik nol yang berarti sehingga dapat menghitung rasio atau perbandingan diantara nilai, Misalnya Suhu atau Temperatur. Sumber file///C/Users/Public/Pictures/ Ini adalah pos pertama Anda. Klik tautan Sunting untuk mengubah atau menghapusnya, atau mulai pos baru. Jika ingin, Anda dapat menggunakan pos ini untuk menjelaskan kepada pembaca mengenai alasan Anda memulai blog ini dan rencana Anda dengan blog ini. Jika Anda membutuhkan bantuan, bertanyalah kepada orang-orang yang ramah di forum dukungan.
Mencarijangkauan antarkuartil data tunggal. Mencari persentil data kelompok . di Desember 12, 2020 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest. Minggu, 06 Desember 2020 rata (mean) pada data kelompok. CARA MENCARI NILAI TENGAH (MEDIAN) TUTORIAL MEMBUAT TABEL
Pada ilmu statistika, ada sebuah perhitungan yang bernama persentil. Perhitungan ini penting untuk beberapa kondisi tertentu misalkan proses penyelesaian penelitian. Cara mencari persentil sendiri bisa dengan menerapkan rumus lengkapnya. Bagi yang belum memahami secara mendetail tentang persentil ini, maka harus membaca artikel ini sampai tuntas. Selain ulasan rumusnya, maka akan ada juga contoh soal beserta dengan penyelesaiannya. Untuk lebih jelasnya, simak uraian berikut ini Definisi dan Rumus Persentil Persentil adalah sebuah metode yang difungsikan untuk memilah suatu data menjadi 100 bagian sama banyak. Dengan adanya perhitungan tersebut, maka nantinya akan ada 99 nilai dari persentil yang bisa dicari. Bagi sebuah penelitian, perhitungan ini tentunya penting. Sama seperti perhitungan statistika lainnya, persentil ini juga akan dibagi perhitungannya berdasarkan data tunggal dan kelompok. Karena ada pembagian tersebut, maka rumus yang dipakai tidak akan sama. Hal ini juga akan berpengaruh pada proses penyelesaiannya. Simak pembagian rumusnya berikut ini 1. Rumus Persentil pada Himpunan Data Tunggal Untuk rumus data tunggal, maka kombinasinya akan jauh lebih sederhana. Proses pengerjaannya juga akan lebih cepat karena tidak perlu banyak data untuk dimasukkan. Hal ini tentunya akan memberi aspek kemudahan selama pengerjaan dilakukan. Inilah kombinasi rumus yang bisa dipakai Pi = [i n+1] / 100 Meski kombinasi rumus tersebut tergolong sederhana, namun belum tentu semua pihak bisa memahami simbolnya. Sedangkan proses pengerjaan bisa diselesaikan dengan mudah apabila simbol dipahami dengan baik. Berikut rincian keterangannya P = persentil yang akan dicarii = bilangan persentil ke- yang akan dicarin = jumlah data yang dihitung dan dimasukkan dalam rumus 2. Rumus Persentil pada Himpunan Data Kelompok Jika pada data tunggal kombinasi rumusnya akan sederhana, maka pada data kelompok akan jauh lebih kompleks. Akan ada banyak bagian yang harus dihitung dan harus dimasukkan dalam rumusnya. Berikut kombinasi rumus yang bisa dipakai Pi = Tb + {[i / 100 . n – fk ] / fi } . p Berdasarkan rincian rumus tersebut, tentunya tidak semua paham dengan unsur keterangan yang ada dalam rumus. Oleh karenanya, harus paham juga mengenai detail keterangan yang membentuk kombinasi rumus tersebut. Berikut penjabaran lengkapnya P = persentil yang akan dicarip = panjang kelas intervali = bilangan persentil ke- yang akan dicariTb = tepi bawahfk = jumlah frekuensifi = frekuensi untuk kelas persentil yang dipakai Melalui dua rumus tersebut, maka perhitungan persentil bisa dicari. Sesuaikan saja jenis data dengan rumus yang akan dimanfaatkan. Sulit atau tidaknya perhitungan akan sesuai dengan banyaknya data yang disajikan untuk dihitung. Baca Juga Cara Menentukan Kuartil Atas Menggunakan Cara Manual dan Menggunakan Perantara Software Proses Mencari Simpangan Baku dengan Rumus yang Tepat Contoh Soal Persentil Setelah mengetahui definisi dan rumusnya, maka harus tahu juga bagaimana cara mencari persentil dengan memanfaatkan rumusnya. Oleh karenanya, pada uraian ini akan memberikan penjelasan soal dan jawabannya. Untuk mengetahuinya, simak uraian berikut ini Soal Data Tunggal Ada data sebagai berikut 12, 18, 11, 20, 19, 12, 6, 8, 13, 15 Hitung persentil ke-30 dari deretan data tersebut! Jawaban Urutkan dulu datanya, dan berikut urutannya 6, 8, 11, 12, 12, 13, 15, 18, 19, 20Letak persentil 30 ada di 3010+1 = 330 / 100 = 3,3Kemudian masukkan data yang ada pada rumus P30 = a3 + 0,3 a4 – a3 = 11 + 0,3 12 – 11 = perhitungannya, maka persentil ke-30 adalah 11,3. Soal Data Kelompok Ada sebuah data pada tabel berikut NilaiBanyak Siswa41 – 501051 – 60561 – 70771 – 80881 – 90491 – 1004 Hitunglah persentil ke-50 dari data tersebut Jawaban Buat dulu tabel untuk frekuensi kumulatifnya NilaiBanyak SiswaFK41 – 50101051 – 6051561 – 7072271 – 8083081 – 9043491 – 100438 Cari tempat atau titik P50 sebagai berikut P50 = 50/100 . 38 = 19Masukkan data dalam rumus P50 = 49,5 + [19 – 15 / 7] . 10 = 49,5 + 20 = 69,5Jadi sudah diketahui bahwa persentil ke-50 adalah senilai 69,5. Itulah cara mencari persentil terlengkap beserta dengan contoh soal dan pembahasannya. Dengan adanya penjelasan di atas, maka proses pemahamannya akan jauh lebih mudah. Contoh soalnya juga bisa dijadikan acuan belajar yang tentunya mudah diterapkan. Navigasi pos
- Уጪθбуֆаգ да մеթ
- Ψа коրом
- Ихօբ подፑ э
- ኃηθслω нυբавюτ агኖвθቪոξиζ
- Цуβуռևжувс аպուրу биб е
Tunggalstatistik 2 mean modus data kelompok' 'menentukan frekuensi interval kelas data berkelompok january 4th,. 150, 167, 175, 157, 165, 153, 177, dan 160. 20200921 contoh soal persentil data tunggal. Populasi adalah suatu himpunan objek yang merupakan sasaran untuk pengamatan, sedangkan sampel. Cara Mencari Simpangan Baku Data
Rumus Persentil – Persentil, data dibagi menjadi 100 sama banyak, sehingga terdapat 99 buah nilai persentil. Untuk lebih jelas lagi mengenai materi Persentil ini kami akan membahasnya mulai dari Pengertian, Rumus, Contoh Soal Dan Latihan Soal. Jadi, simaklah ulasannya di bawah ini. Rumus persentil Pengertian PersentilRumus PersentilCara Mencari Nilai Persentil Untuk Data TunggalRumus Persentil Data TunggalRumus Persentil Data KelompokContoh Soal PersentilContoh Soal Persentil TunggalContoh Soal Persentil KelompokLatihan Soal PersentilShare thisRelated posts Persentil, data dibagi menjadi 100 sama banyak, sehingga terdapat 99 buah nilai persentil. Kuartil membagi data menjadi empat 4 buah bagian yang sama banyak sehingga terdapat 3tiga buah nilai kuartil. Sedangkan pada desil, data dibagi menjadi 10 sama banyak sehingga ada 9 buah nilai desil. Rumus dalam mencari nilai kuartil, desil, dan persentil pada data tunggal berbeda dengan rumus mencari nilai kuartil, desil, dan persentil pada data kelompok. Sehingga ulasan tentang materi disini akan dibagi menjadi dua buah, yaitu rumus kuartil, desil, dan persentil data tunggal serta rumus kuartil, desil, serta persentil data kelompok. Rumus Persentil Rumus persentil, kuartil dan desil untuk data tunggal merupakan tiga rumus yang berbeda. Khusus untuk materi sekarang akan kami bahas tentang rumus persentil baik itu rumus untuk mencari data kelompok maupun tunggal, berikut ini merupakan cara menghitung persentil tunggal dan kelompok. Cara Mencari Nilai Persentil Untuk Data Tunggal Persentil ini diambil dari kata persen, per seratus. Maka pengertian dari persentil yakni adalah pembagian data terurut menjadi 100 buah bagian yang sama banyak. Dari 100 buah bagian yang dibagi sama banyak tersebut, dibatasi dengan 99 buah nilai persentil. Contoh nya bisa anda lihat pembagian data dan letak nilai persentil seperti keterangan pada gambar berikut ini Rumus Persentil Data Tunggal Keterangan i = Bilangan bulat yang kurang dari 100 1, 2, 3, 4, 5 …….. 99. n = Banyak data. Rumus Persentil Data Kelompok Kemudian, Rumus persentil data kelompok atau bergolong digunakan dalam menentukan sebuah nilai persentil dari suatu data kelompok. Berikut ini adalah Rumus persentil data kelompok, yakni Keterangan i = bilangan bulat yang kurang dari 100 1, 2, 3, 4, 5, ….… ,99. Tb = Tepi bawah kelas persentil. n = Jumlah seluruh frekuensi. f k = Jumlah frekuensi sebelum kelas persentil. f i = Frekuensi kelas persentil. p = Panjang kelas interval. Contoh Soal Persentil Contoh Soal Persentil Tunggal Diketahui sebuah deret data 9, 10, 11, 6, 8, 7, 7, 5, 4, 5. Tentukan persentil ke 75 dan persentil ke 30 ? Jawaban Langkah Pertama, Data diurutkan menjadi 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10, 11 Langkah Kedua, Berdasarkan rumus mencari persentil tunggal diatas maka, Letak nilai persentil ke 75 di urutan data ke 75 10 +1 /100 = 8,25. P75 = x8 + 0,25 x9 – x8 = 9 + 0,25 10 – 9 = 9,25 Maka, Persentil ke-75 = 9,25 Letak nilai persentil ke 30Tiga puluh di urutan data ke 3010 +1/100 = 330/100 = 3,3. P30 = x3 + 0,3 x4 – x3 = 5 + 0,3 6 – 5 = 5,3 Maka, Persentil ke-30 = 5,3 Contoh Soal Persentil Kelompok Diketahui sebuah kelompok data seperti tabel dibawah, Maka tentukanlah letak persentil kelompok ke 25 ? Jawaban Letak Persentil ke 25 =25/100. 40 = 10, yakni data pada tabel ke 10 dan kelas pada Persentil ke 25 = 51 – 55 sehingga diperoleh Maka, nilai persentil ke-25 yaitu 50,81 Latihan Soal Persentil Agar lebih memahami mengenai persentil maka disini kami berikan beberapa contoh soal persentil yang bisa anda kerjakan sendiri, berikut ini contoh soal yang bisa anda kerjakan. Soal 1 Tentukan nilai P1, P14, dan P70 dari data deret berikut 4,5,5,6,6,7,8,9, 10, 11. Soal 2 Hitunglah nilai persentil P5, P20, dan P50 dari data 10, 13, 9, 14, 17, 9, 21, 19, 19, 22, 35, 23, 25, 35, 47, 48, 33, 25, 39, 43, 29 Soal 3 Carilah nilai persentil P8 dan P34 dari data berikut ini 16, 17, 17, 18, 9, 20, 21, 22, 24, 26, 28. Soal 4 Tentukan nilai persentil P11 dari data berikut 2, 5, 4, 6, 3, 4, 8, 4, 9, 10, 12, 6, 3, 11, 7, 2 Demikianlah ulasan kami mengenai Persentil Semoga bermanfaat… Artikel lainnya Rumus Elastisitas Fisika Dan Contoh Soal Elastisitas Fisika Pengertian Switch – Fungsi, Jenis-Jenis Dan Cara Kerja Pengertian Kinerja Menururt Para Ahli – Faktor, Karateristik Dan Indikator Sistem Pernafasan Manusia Organ Sistem, Fungsi, Cara Kerja dan Proses
Untukmenentukan jangkauan kuartil kita harus mencari q1q2q3terlebih dahulu dengan rumus kuartil kelompok karena soalnya merupakan. Konsep median dapat diperluas yaitu kelompok data yang telah diurutkan membesar atau mengecil dibagi menjadi empat bagian sama banyak. Rumus kuartil data kelompok diberikan seperti persamaan di bawah.
Artikel ini membahas contoh soal persentil data tunggal dan persentil data kelompok yang disertai pembahasannya. Lalu apa itu persentil ?. Jika data dibagi menjadi 100 bagian yang sama, maka ukuran itu disebut dengan persentil. Rumus letak persentil data tunggal sebagai persentil data tunggalSedangkan nilai persentil ke – i untuk data kelompok dirumuskan sebagai persentil data kelompokKeteranganPi = persentil ke – ib = tepi bawah kelas persentill = interval kelasn = banyak dataF = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas persentilf = frekuensi kelas persentilContoh soal 1Dari data 6, 7, 3, 4, 8, 3, 7, 6, 10, 15, tentukan persentil ke – diurutkan menjadi 3, 3, 4, 6, 6, 7, 7, 8, 10, 15. Dan banyak data n = = data ke – i n + 1100 P30 = data ke – 30 10 + 1100 P30 = data ke – 330100 = 3,3 P30 = x3 + 0,3 x4 – x3 P30 = 4 + 0,3 6 – 4 P30 = 4 + 0,3 . 2 = 4 + 0,6 = 4,6Contoh soal 2Dari data 9, 10, 11, 6, 8, 7, 7, 5, 4, 5, tentukan persentil ke – diurutkan menjadi 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10, 11. Banyak data n = = data ke – i n + 1100 P50 = data ke – 50 10 + 1100 P50 = data ke – 550100 = 5,5 P50 = x5 + 0,5 x6 – x5 P50 = 7 + 0,5 7 – 7 P50 = 7 + 0,5 . 0 = 7 + 0 = 7Contoh soal persentil data kelompokContoh soal 1Diketahui data pada tabel kelompok dibawah soal persentil data kelompok 1Dari data tersebut, tentukan persentil tabel diatas n = 3 + 6 + 10 + 12 + 5 + 4 = . n100 = 25 . 40100 = 10 b = 51 – 0,5 = 50,5 l = 5 F = 6 + 3 = 9 f = 10 Pi = b + l i . n100 – Ff P25 = 50,5 + 5 10 – 910 P25 = 50,5 + 0,5 = 51Contoh soal 2Diketahui data pada tabel kelompok dibawah soal persentil data kelompok 2Dari data tersebut, tentukan persentil tabel diatas n = 3 + 11 + 16 + 25 + 15 + 9 + 1 = . n100 = 60 . 80100 = 48 b = 50 – 0,5 = 49,5 l = 5 F = 3 + 11 + 16 = 30 f = 25 Pi = b + l i . n100 – Ff P60 = 49,5 + 5 48 – 3025 P60 = 49,5 + 3,6 = 53,1Jadi Persentil ke-60 = 53,1.
. 488 253 151 224 341 451 466 335
cara mencari jangkauan persentil data kelompok