Sebuahpersembahan dapat diberikan kepada orang-orang demikian, yang tanpa moralitas, dengan niat untuk memberikan persembahan kepada Sangha (dari para bhikkhu yang diberkahi dengan moralitas). Ananda, Aku mengajarkan bahwa bahkan dalam kasus demikian, manfaat yang diperoleh dari persembahan tersebut tidak terhitung dan tidak terbatas. Setelah Tuhan Yesus menjelaskan mengenai Taurat, Dia melanjutkan dengan penjelasan mengenai tiga latihan spiritual, yaitu memberi persembahan, berdoa, dan berpuasa. Yang akan kita bahas pada hari ini adalah mengenai memberi persembahan. Persembahan adalah pengakuan bahwa Tuhanlah pemilik semua uang dan segala harta yang ada di dalam kepemilikan kita. Persembahan juga adalah bentuk ucapan syukur kita karena Tuhan telah memberkati kita. Persembahan bukan pilihan! Persembahan adalah kewajiban orang-orang percaya. Hanya orang-orang Kristen yang palsu, yang tidak mengakui Tuhan sebagai pemilik hartanya, yang menolak memberi persembahan dengan benar. Orang-orang yang sadar siapa dirinya, yaitu mereka yang sadar bahwa mereka bukan siapa-siapa kalau Tuhan tidak menyertai, bahkan mereka tidak akan bertahan hidup jika bukan karena Tuhan, orang-orang inilah yang persembahannya akan diterima oleh Tuhan. Lalu untuk apakah persembahan itu? Persembahan itu bukan untuk memperkaya orang lain. Pendeta-pendeta yang hidup mewah dari persembahan jemaat adalah utusan Iblis yang menyamar menjadi hamba Tuhan. Pendeta-pendeta yang mengambil perpuluhan jemaat adalah maling, demikian dikatakan Pdt. Stephen Tong. Persembahan juga bukan untuk membiayai orang sehingga dia bisa bermalas-malasan. Banyak orang oportunis masuk ke dalam gereja. Berpura-pura setia melayani tetapi sebenarnya mencari keuntungan pribadi. Juga banyak orang-orang yang meminta belas kasihan gereja supaya dia bisa menikmati pembiayaan gereja tanpa harus bekerja keras. Persembahan adalah untuk memelihara orang-orang yang sudah menyerahkan diri sepenuh waktu untuk melayani Tuhan. Persembahan juga adalah untuk pengembangan pekerjaan Tuhan. Selain untuk pelayanan bagi Tuhan, persembahan juga dapat diberikan kepada orang-orang yang memang layak untuk dibantu. Orang-orang yang sudah tidak bisa bekerja, atau yang meskipun sudah bekerja mati-matian tetap kurang, mereka ini perlu dibantu. Juga untuk orang-orang yang mengalami musibah atau penyakit yang dia sendiri tidak sanggup tanggung secara keuangan, mereka ini harus diperhatikan oleh orang-orang Kristen. Juga untuk orang-orang yang memiliki kemampuan studi dan semangat belajar yang tinggi. Dia juga harus diperhatikan oleh kita semua. Tetapi memberi bantuan kepada mereka yang kekurangan ini dapat menimbulkan suatu kesombongan. Seolah-olah kita yang memberi lebih tinggi kedudukannya daripada mereka yang menerima. Ini adalah mental kolonialisme. Pada zaman penjajahan, semua bangsa-bangsa maju menganggap diri lebih hebat dan semua negara jajahan mereka sebagai bangsa rendahan yang perlu dikasihani. Jika kita menolong orang lain, sikap ini harus hilang sama sekali dari hati kita. Kita tidak lebih tinggi dari orang yang kita bantu. Bahkan sangat mungkin kita sedang dipakai Tuhan memberi dukungan kepada seseorang yang akan menjadi orang besar suatu saat nanti. Kita hanya alat yang dipakai oleh Tuhan. Puji Tuhan jika Dia masih berkenan memakai kita untuk menolong orang lain. Tuhanlah yang menolong mereka. Kita hanya alat yang diizinkan berbagian. Ada juga orang yang menolong orang lain supaya mendapat pujian. Ini adalah orang-orang munafik yang tidak mau menolong, hanya mau namanya dikenal orang. Itu sebabnya Tuhan Yesus mengatakan bahwa jika tangan kanan memberi, tangan kiri tidak perlu tahu ay. 3. Tetapi bagaimana dengan Filipi 45 yang mengatakan ā€œBiarlah kebaikan hatimu diketahui oleh semua orangā€? Sekali lagi, semua ada pada hati seseorang. Apakah motivasi kita memberitahukan persembahan kita kepada orang lain? Apakah untuk pujian? Ataukah untuk mendorong orang lain berbagian juga? Jika motivasi kita adalah untuk mendorong orang lain supaya mereka sama-sama memberi persembahan juga, maka ini adalah motivasi yang baik. Tidak ada kepentingan pribadi atau keinginan untuk dipuji di dalam motivasi ini. Tetapi motivasi yang jahat adalah yang ingin dipuji. Orang-orang yang ingin dianggap rohani, hebat, murah hati, dan lain-lain, mereka tidak akan mendapatkan perkenanan dari Allah Bapa di surga. Allah Bapa yang akan memuji kita, bukan manusia. Mengapa mencari pujian dari manusia? Jika Allah semesta alam yang memuji, bukankah itu lebih indah dari pujian raja mana pun? Karena itu jangan membuang pujian dari Allah demi pujian kosong dari manusia. Biarlah kita dihina ataupun disalah mengerti oleh orang-orang dunia, asalkan motivasi hati kita tulus dan bersih di hadapan Tuhan, Dialah yang akan memperkenan perbuatan kita. Untuk direnungkan Menolong orang lain, berdoa, berpuasa, dan semua kegiatan rohani lainnya sangat perlu untuk pertumbuhan iman dan kesalehan kita. Tetapi keinginan untuk dipuji orang lain selalu hadir dan menggagalkan pertumbuhan kita. Karena itu mari kita terus mengevaluasi diri kita. Apakah motivasi kita murni di hadapan Tuhan? Hal pertama yang harus kita perhatikan adalah Apakah saya sangat terganggu kalau disalah mengerti orang lain? Jika kita merasa terganggu karena disalah mengerti, itu wajar. Kita ingin memperbaiki kesalahpahaman orang lain, itu pun wajar. Tetapi kalau kita merasa sangat terganggu sehingga batin kita menjadi gelisah dan tidak tenang, itu adalah hal yang sangat mengganggu. Mungkin saja penerimaan orang lain sudah menjadi berhala kita. Niat berusaha menyenangkan orang lain, diterima, dipuji, dikagumi, ini semua adalah jerat Iblis untuk menjatuhkan iman dan kesalehan kita. Mengapa tidak merasa puas dengan penerimaan Tuhan? Jika Tuhan adalah bagianku, apa lagi yang masih kurang? Lihat Mazmur 231 dan Ratapan 324. Jika Tuhan adalah bagian kita, biarlah kegelisahan kita muncul kalau Tuhan meninggalkan kita, bukan kalau manusia salah mengerti kita. Hal kedua yang menjadi bahan ujian adalah Apakah kita merasa begitu senang kalau mendapat pujian dari manusia? Jika kita dianggap hebat, dianggap rohani, dianggap berarti oleh orang lain, seberapa besar hal itu memengaruhi kita? Siapa yang gila pujian akan hancur. Siapa yang senang dipuji akan terperangkap di dalam jerat Iblis. Jangan senang akan pujian manusia! Siapa sih orang yang memuji kita? Pujian dari Tuhan jauh lebih agung dan jauh lebih berharga daripada pujian siapa pun. Itulah sebabnya orientasi hidup kita akan sangat rusak jika kita hanya mencari penerimaan dan pujian manusia. Jika pujian manusia yang kita cari, maka sebenarnya jiwa kita sedang terganggu. Kita tidak pernah merasa aman dengan diri sendiri, tidak pernah bisa menerima apa yang Tuhan berikan kepada diri sendiri, tidak bersyukur kepada Tuhan, tidak menghargai apa yang Tuhan anugerahkan, karena kita lebih mementingkan pujian manusia, maka tanpa sadar kita telah menyingkirkan Tuhan dan menyembah berhala bernama ā€œpujian orang lainā€. Tuhan akan sangat marah! Hal ketiga yang harus kita perhatikan Seberapa besar kepedulian kita atas kebaikan dari orang yang kita tolong? Jika kita memberikan seribu rupiah kepada pengemis di pinggir jalan, bahkan jika kita memberi lima puluh ribu rupiah sekalipun, itu tidak berarti kita peduli kepada dia. Setelah kita beri uang lalu pergi, kita segera lupa pengemis yang baru kita berikan uang itu. Kita tidak pernah sungguh-sungguh ingin yang terbaik bagi pengemis itu. Ketika kita memberikan persembahan atau menolong orang lain kita harus ingin yang terbaik untuk orang yang kita tolong. Itu sebabnya memberi uang saja tidak cukup untuk menunjukkan beban yang sejati. Berikan uang kita, tetapi beri juga waktu dan tenaga kita, itu baru beban yang sejati. Kita terbeban penginjilan? Berikan uang kita untuk penginjilan. Jangan hanya bicara terbeban tetapi keluarkan uang sedikit sekali untuk penginjilan. Tetapi setelah memberikan uang yang banyak, juga harus berikan waktu kita. Sediakan waktu untuk memberitakan Injil. Sesudah itu jangan lupa sediakan tenaga kita. Harus terjun dan harus memberitakan Injil. Inilah beban yang sejati! Yang sudah sediakan waktu dan tenaga, berikan juga uang! Yang sudah berikan uang, berikan juga waktu dan tenaga! Bapa kita yang melihat apa yang kita kerjakan dengan sepenuh hati dan dengan motivasi yang murni akan membalasnya kepada kita tanpa diketahui banyak orang. Doa Tuhan, tolong kami untuk memiliki hati yang tulus dan motivasi yang murni di dalam memberikan persembahan. Matikanlah keinginan untuk dikagumi dan dipuji manusia. Itu hanyalah kemuliaan kosong yang palsu. Kami ingin dipuji Tuhan kami. Karena itu pimpinlah kami, berikan kami hati yang rela, ya Tuhan, dan kami akan melayani, memberi waktu, tenaga, dan uang kami untuk menolong orang lain dan melakukan pekerjaan demi nama Tuhan kami. JP 1 Zaman kerajaan. Pembangunan Bait Allah oleh Salomo menuntut upacara penahbisan dengan penyerahan korban persembahan (1 Raj 8:62 dab) dan korban-korban biasa (1 Raj 9:25). Tapi karena sumber informasi itu adalah beberapa kitab tentang 'raja-raja', maka kitab-kitab itu lebih berbicara tentang peranan raja (bnd 2 Raj 16:10 dab) ketimbang Persembahan Untuk YesusAYAT INTI ā€œBagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN, akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya.ā€ Mazmur 116 12-14.Bagaimana manusia membalas segala kebajikan TUHAN? Manusia akan mengangkat piala keselamatan dan akan menyerukan nama TUHAN serta membayar nazarnya kepada mengembalikan persepuluhan, ada persembahan-persembahan yang berasal dari 90 persen yang tinggal di tangan umat-umat-Nya untuk dikembalikan kepada TUHAN. Di sinilah kemurahan hati beberapa jenis persembahan persembahan penghapus dosa, persembahan syukur, persembahan untuk orang miskin dan persembahan untuk membangun dan memelihara rumah besar kepada manusia saat ini adalah hutang dan sering tidak menguntungkan mereka yang manusia kepada TUHAN melalui persembahan-persembahan bukan sekedar memenuhi kebutuhan gereja secara fisik atau membawa persembahan sebagai sambutan terhadap apa yang telah dilakukan oleh TUHAN kepada manusia, terutama pengorbanan mengasihi TUHAN karena TUHAN lebih dahulu mengasihi manusia 1 Yohanes 419.Motif 631-34; Ulangan 28 mengasihi TUHAN karena TUHAN lebih dulu mengasihi manusia itu. Pemberian manusia kepada TUHAN adalah respons kepada pemberian-Nya yang ajaib untuk tidak membutuhkan persembahan-persembahan tidak menjadi kaya karena pemberian sumber segala sesuatu yang manusia mengijinkan manusia untuk menunjukkan penghargaan manusia akan kebaikan-kebaikan-Nya dengan usaha-usaha pengorbanan diri manusia untuk diberikan kepada orang-orang adalah satu-satunya cara di mana manusia dapat mewujudkan rasa syukur dan cinta kepada makna ketika manusia memberikan persembahan kepada TUHAN?1. Tindakan ini menguatkan cinta manusia kepada TUHAN dan orang lain. Itu sebabnya uang dapat menjadi kekuatan yang sesungguhnya untuk Ini bukti kerelaan manusia untuk mengorban diri bagi Persembahan dapat menjadi pengalaman rohani yang dalam, satu ekspresi yang nyata bahwa kehidupan diserahkan sepenuhnya kepada Persembahan adalah bukti kemurahan hati untuk menolong menyaksikan kasih manusia kepada Persembahan bergantung pada keyakinan bahwa manusia memiliki kepastian keselamatan dalam Persembahan datang dari hati yang percaya kepada TUHAN yang terus-menerus menyediakan kebutuhan-kebutuhan manusia sebagaimana yang terbaik dalam Persembahan meluap dari yang telah menerima Kristus melalui iman sebagai satu-satunya sarana yang cukup untuk rahmat dan bukanlah sesuatu untuk menenangkan hati TUHAN atau mencari penerimaan Porsi untuk Persembahan?Baca Ulangan 1617; Mazmur 116 tidak menentukan persentasi akan persembahan yang umat-Nya bawa kepada-Nya. Persembahan yang manusia bawa sesuai dengan berkat yang TUHAN berikan kepada adalah sebuah pengakuan dan ekspresi rasa syukur manusia kepada TUHAN karena karunia yang berlimpah dari kehidupan, penebusan, nafkah dan berkat berkesinambungan dalam berbagai begitu baik dengan berbagai berkat yang Dia berikan kepada bagaimana manusia membalas kebaikan TUHAN yang luar biasa itu? Manusia tidak dapat membalas kebaikan manusia dapat melakukan sesuatu yaitu berbuat baik melalui menolong pekerjaan TUHAN dan berpesan kepada para murid-murid-Nya bahwa mereka telah menerima kuasa dari TUHAN dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma Matius 108.Persembahan manusia berkontribusi pada perkembangan karakter seperti Kristus. Manusia yang mencintai dirinya sendiri diubahkan kepada saling mengasihi, peduli kepada orang lain dan pekerjaan TUHAN sama seperti Kristus TUHAN yang begitu besar telah diberikan kepada manusia. Sekarang manusia harus membagikan kasih menimbun untuk diri sendirim semakin mencintai diri sendiri, manusia akan semakin sebabnya, TUHAN memberikan kebebasan kepada manusia berapa jumlah atau persentasi yang diberikan dan kepada siapa akan membawa persembahan kepada TUHAN adalah satu tugas Kristiani dengan implikasi moral dan hal penting ini berhubungan dengan kehancuran rohani diri sendiri mungkin lebih yang seseorang dan 1 Tawarikh 1629; Mazmur 968,9; 116 Suci tidak memberikan kepada manusia aturan ibadah. Tapi paling tidak ada empat hal yang ada dalam pelayanan ibadah yaitu berkhotbah, berdoa, musik dan memberikan persembahan serta kali setahun para pria dan keluarga Israel datang ke hadirat TUHAN. Mereka datang tidak dengan tangan berarti bagian dari pengalaman beribadah adalah membawa persepuluhan dan persembahan. Membawa persembahan dan persepuluhan merupakan bagian inti dari pengalaman beribadah bangsa yang benar bukan hanya disertai rasa syuku dan terima kasih dalam kata-kata dan pujian dan doa kepada rasa syukur itu dinyatakan dengan membawa persembahan ke rumah TUHAN. Manusia datang ke rumah TUHAN, sujud menyembah TUHAN, masuk ke dalam pelataran-Nya dan membawa persembahan kepada TUHAN. Ini merupakan satu kesempatan istimewa dan tanggung jawab harus juga diajar untuk berbagi sukacita dengan orang tua dalam membawa persepuluhan dan mengembalikan persepuluhan dan membawa persembahan adalah bagian dari pengalaman beribadah manusia dengan Memperhatikan Persembahan Markus 1241-44; Kisah Para Rasul 10 mengamati mereka yang membawa persembahan ke rumah TUHAN. Yesus menyatakan bahwa persembahan janda yang miskin itu lebih banyak daripada yang lain Markus 1241-44.Janda miskin itu memberikan persembahan dari kekurangannya. Dia memberikan semua yang dimilikinya. Persembahannya datang dari hati yang mengasihi melihat motif manusia dalam memberi persembahan. Sang janda percaya pelayanan di kaabah adalah petunjuk TUHAN dan dia sangat ingin melakukan yang terbaik untuk janda melakukan apa yang mampu dia buat. Hati sang janda pergi bersama dengan persembahan dihitung bukan berdasarkan harga dari mata uang, tetapi melalui kasih kepada TUHAN dan ketertarikan manusia pada pekerjaan-Nya yang telah mendorong perbuatan itu. Hanyalah persembahan janda ini yang Yesus Kornelius menunjukkan bahwa ketulusan hati, kesetiaan, kesungguh-sungguhan dan sukacita memberikan pemberian-pemberian ke pekerjaan TUHAN menjadi perhatian Kornelius memberikan persembahan diperhatikan oleh TUHAN. Kornelius adalah seorang pemberi yang murah Kornelius mengikuti persembahannya. Doa dan sedekahnya terikat erat dan menunjukkan kasih kepada TUHAN dan sesama. Persembahan Kornelius telah naik ke hadapan Khusus Memberi dari Stoples Markus 143-9; Yohanes 12 menunjukkan bahwa hanya 9 persen aset manusia yang dapat segera dijadikan uang dan dapat dikontribusikan sebagai persemabahan pada saat diberitahukan atau persen lainnya adalah aset yang tidak mudah untuk diuangkan tanah, rumah, investasi, dll..Aset yang hanya 9 persen itulah yang disebutkan “toples kecilĆ¢ā‚¬Ā dan aset yang 91 persen itu disebut “toples orang memberi persembahan atau kontribusi mereka dari stoples kecil. Ini adalah yang ada di buku tabungan, ATM dan ketika seseorang benar-benar tertarik tentang sesuatu, dia akan memberi dari stoples yang contoh dalam Alkitab antara lain1. Maria, saudari Marta dan Lazarus, meminyaki Yesus dengan minyak yang mahal. Minyak itu seharga 300 dinar yang merupakan upah seorang pekerja selama sat aset dari stoples besar. Apa yang mendorong Maria melakukan hal tersebut? Maria melakukannya sebagai persiapan untuk kematian melakukannya karena dia telah menerima kasih karunia dari Yesus yang begitu mahal. Maria telah menerima pengampunan dari kasih dan komitmen yang sejati untuk dapat memberi dari stoples besar investasi-investasi.Namun ketika manusia justru menjadi serakah, manusia justru menjual jiwanya untuk sesuatu yang sia-sia. Inilah yang dilakukan oleh memprotes apa yang Maria lakukan dengan mencoba membawa pikiran manfaat dari uang 300 dinar itu seandaianya dibagikan kepada orang-orang yang terjadi kepada Yudas? Dia justru menjual Yesus. Dia menjadi orang yang mengkhianati Yesus. Ini akibat Barnabas menjadi orang kedua yang memberi dari stoples besar. Dia menjual ladang miliknya dan meletakkannya di depan kaki menjadi misionari yang besar bersama Paulus. Dia bukan hanya memberikan dirinya menjadi misionaris tapi dia juga memberikan stoples pengorbanan sama pentingnya baik bagi si pemberi maupun si penerima. Ini mengikis roh mementingkan diri, rasa syukur kepada TUHAN sebagai pemberi berkat dan kerendahan pembuktian dua pembuktian besar kasih manusia kepada TUHAN dan sesame. Kasih kepada TUHAN dinyatakan dalam hubungan manusia dengan TUHAN melalui kepada manusia dinyatakan dalam memberi catatan peringatan di surga juga mencatat kesetiaan keuangan dari anggota keluarga TUHAN. Catatan yang teliti untuk setiap persembahan yang didedikasikan untuk TUHAN dan yang dimasukkan dalam dalam memberi juga dicatat. Mereka yang mengorbankan diri, orang-orang yang dikuduskan yang mengembalikan kepada TUHAN hal-hal yang adalah milik-Nya seperti yang dituntut-Nya, pasti akan dihargai menurut perbuatan cara yang ditetapkan salah diterapkan, sehingga hal itu tidak mencapai sasaran yang dilihat oleh si pemberi, mereka yang membuat pengorbanan dari jiwa yang sungguh-sungguh, dengan mata yang tertuju pada kemuliaan saja, tidak akan kehilangan upah TUHAN perlu Bersatu dalam doa dan memberi. Doa-doa dan pemberian naik kepada TUHAN sebagai satu peringatan. Iman tanpa perbuatan adalah mati; dan tanpa iman yang hidup tidaklah mungkin menyenangkan berdoa, seseorang menyerahkan semua yang mungkin dapat diberikan, baik pekerjaan maupun cara mengerjakannya, untuk kegenapan bagi doa-doa. Jika manusia bertindak dari iman, manusia tidak akan dilupakan comments LebihBanyak Manfaat Pekerja yang Dibekalkan oleh Syarikat. Jenis-jenis manfaat pekerja yang ditawarkan adalah mengikut budi bicara majikan atau dilindungi di bawah perjanjian buruh, sehingga mereka akan bervariasi dari syarikat ke syarikat. Hazard Pay. Maternity, Paternity, dan Cuti Adopsi. Cuti Berbayar. Memberi dengan Rela dan Hati yang Gembira Bacaan Alkitab 1 Tawarikh 291-9 dan 2 Korintus 96-15 Berdoa dan Bernyanyi A. Pengantar Memberi dengan Sukacita Pagi itu wajah seorang nenek berusia 76 tahun itu tampak gembira ria. Di tangannya ia memegang sebuah gunting tanaman berwarna oranye. Nenek ini memang seorang yang suka bekerja di kebun. Di halaman rumahnya terhampar bunga-bunga yang sedang merekah indah. Warna-warni bunga- bunga itu membuat sang nenek selalu bersukacita. Ia merasa hidupnya semakin hidup. Kerut-kerut di wajahnya seolah-olah hilang ketika ia berada di tengah-tengah kebun bunganya. Pagi itu, dengan sekali sentak, setangkai bunga mawar merah muda telah pindah dari kebunnya. Ketika ditanya untuk apa, sambil ternyum, ia berkata, ā€œIni untuk ulang tahun cucu tersayang saya. Cucu saya itu orang baik. Saya tidak boleh melewatkan ulang tahunnya hari ini.ā€ Itulah tanda cinta sang nenek kepada cucunya. Baginya, sekuntum mawar itu memberikan sukacita dalam diri sang cucu. Ia pun bergembira dapat memberi hadiah dari kebun di halaman rumahnya. Begitu cucunya pulang sekolah, ia akan memberikan hadiah terindah itu kepada cucunya. Bagi sang nenek, hidup itu adalah memberi. Menurutnya, ketika seseorang memberi apa yang dimiliki kepada orang lain sebenarnya ia tidak kehilangan apa-apa. Apalagi yang diberikan itu adalah cinta dan perhatian. Orang yang memberi cinta dan perhatian akan menuainya lebih banyak lagi. Karena itu, setangkai mawar merah muda bagi ulang tahun sang cucu itu tanda cinta dan perhatiannya kepada sang cucu. Ia ingin membahagiakan sang cucu. Ia ingin agar sang cucu mengalami sukacita pada hari ulang tahunnya. Namun lebih dari itu, ia ingin agar sang cucu senantiasa menemukan cinta dan perhatian dari sesamanya. Ia boleh berbahagia berkat cinta dan perhatian itu. Semakin banyak kita berbuat baik, kita akan menemukan bahwa kebaikan itu menjadi suatu kebiasaan yang tidak bisa lepas dari diri kita lagi. Sumber Jawablah pertanyaan berikut! 1. Apa yang dilakukan sang nenek dalam cerita di atas? 2. Apa yang membuat sang nenek bahagia? 3. Pernahkah kamu merasa bahagia ketika memberi? Misalnya memberi persembahan di gereja? Ceritakanlah! Sumber dokumen Kemdikbud B. Mendalami Cerita Alkitab Bacalah 1 Tawarikh 291-9 dan 2 Korintus 96-15 Kamu tentu ingat pepatah yang mengatakan ā€œberat sama dipikul, ringan sama dijinjing.ā€ Pepatah itu berarti bahwa segala sesuatu, berupa pekerjaan atau masalah yang ringan dan berat akan terasa tidak membebani jika ditanggung bersama-sama oleh banyak orang. Misalnya, mengangkat meja di kelas akan lebih mudah dilakukan oleh 2-4 orang daripada mengangkatnya seorang diri. Cerita dalam Tawarikh adalah cerita tentang anak Raja Daud, yaitu Raja Salomo yang sedang membangun Bait Allah di Yerusalem. Bait atau Rumah Allah yang akan dibangun itu berukuran besar. Pada waktu itu, semua bangunan terdiri dari banyak batu-batu besar, logam mulia seperti emas, perak, perunggu, dan besi. Semua bahan-bahan itu dikerjakan dengan tangan manusia, sebab pada waktu itu belum ada mesin-mesin pertukangan yang dapat meringankan beban pekerjaan manusia. Bait Allah yang akan dibangun itu membutuhkan bahan-bahan tadi. Lalu dari manakah mendapatkan semua itu? Tentu saja hasil persembahan dari umat Allah pada waktu itu. Sumber diunduh pada 7 Januari 2015 Raja Daud menyadari bahwa beban membangun Bait Allah yang dilakukan oleh Raja Salomo tidaklah ringan. Namun, rencana pembangunan itu harus dilaksanakan sebab hal itu sudah diinginkan sejak lama, dan selama berpuluh-puluh tahun umat Israel pada waktu itu hanya beribadah di tenda besar. Dan kini mereka ingin memiliki rumah ibadat sendiri sebagai tempat untuk menyembah Allah dan mempersembahkan korban bakaran. Untuk mengatasi hal itu, Daud, ayah Raja Salomo mulai mengajak orang banyak untuk bersama-sama memberi persembahan berupa harta yang dimiliki untuk dipakai sebagai bahan pembangunan Bait Allah. Ia memulai dengan dirinya sendiri. Alkitab mencatat dia memberikan 3000 talenta emas dan 3000 talenta perak. Jika 1 talenta sama dengan 34 kilogram, berarti berapa kilogram emas dan perak yang disumbangkan oleh Daud? Hitung saja sendiri, dan kamu akan menemukan jumlah yang sangat besar. Anehnya, Daud tidak menyesal atau berat hati menyumbangkan benda- benda yang sangat banyak dan mahal tersebut. Ia malah rela dan bergembira. Dan apa yang dilakukan oleh Daud membuat orang-orang di sekitarnya juga ingin memberi dan menanggung beban pembangunan secara bersama. Hasilnya, terkumpullah banyak benda berharga yang sangat mahal dan bernilai tinggi. Kepala-kepala suku, kepala pasukan, dan para pekerja di kerajaan Israel pada waktu itu berlomba-lomba memberikan persembahan untuk Bait Allah. Dan sama seperti Daud, mereka semua memberi dengan rela hati dan bergembira. Tidak ada yang menyesal. Mereka tahu, bahwa yang mereka berikan berasal dari Tuhan dan diberikan kembali kepada Tuhan untuk pembangunan Bait Allah. Luar biasa bukan? Rupanya kisah tentang memberi persembahan dengan rela hati dan bergembira tidak hanya terdapat dalam Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Baru juga ada kisah yang serupa, yaitu kisah tentang jemaat di Kota Korintus yang mengumpulkan persembahan untuk menolong jemaat di Yerusalem yang mengalami kemiskinan dan kesusahan. Pada waktu itu, belum ada alat komunikasi yang cepat untuk memberi kabar kepada banyak orang tentang apa yang terjadi di tempat lain. Paulus adalah rasul yang bekerja mewartakan Injil dari satu tempat ke tempat lain. Dialah yang memberi kabar kepada jemaat Korintus tentang keadaan jemaat di Yerusalem. Dan karena itu dia mengirim surat kepada jemaat di Korintus. Bagian surat itulah yang kita baca pada pelajaran kali ini. Sama seperti Daud, Paulus juga menggugah hati orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus di Korintus untuk mau memberi dengan rela dan bersukacita, menolong meringankan kesusahan orang-orang percaya di Yerusalem. Paulus memberi pesan bahwa memberi dengan rela dan sukacita akan membawa berkat. Tetapi itu bukan berarti bahwa Allah hanya akan memberkati kita jika kita memberi persembahan. Paulus mengatakan Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita dan selalu mencukupkan segala sesuatu, bahkan kadang-kadang memberi dengan lebih kepada orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Dengan begitu, tidak perlu ada kekuatiran ketika kita memberi persembahan kepada Tuhan apalagi jika kita tahu bahwa persembahan itu akan dipakai untuk pelayanan kasih menolong orang-orang yang kesusahan, kelaparan, sakit, atau untuk pendidikan mereka. Paulus mengatakan bahwa dengan memberi persembahan secara rela dan bergembira itu berarti kita sedang melimpahkan ucapan syukur kepada Allah yang adalah sumber segala sesuatu yang kita miliki. Memberi dengan rela dan bergembira tidak akan pernah membuat kita kekurangan atau kesusahan, sebaliknya hati kita akan merasa bahagia karena bisa memberikan kebahagiaan kepada orang lain dan meringankan kesusahan mereka. Bukankah kamu juga akan merasa gembira ketika melihat senyum temanmu atau orang yang kamu berikan sesuatu seperti nenek yang memberikan bunga kepada cucunya dalam cerita di atas? Untuk lebih jelasnya, bacalah kembali kitab 2 Korintus 96-15. Di situ Rasul Paulus menyebutkan syarat- syarat yang harus kita perhatikan ketika ingin memberi persembahan kepada Tuhan 1. Memberi dengan kerelaan hati. Keinginan untuk memberi kepada Tuhan harus datang dari keputusan hati yang sungguh-sungguh. Tidak boleh ada tekanan, tidak boleh didasari oleh tujuan yang salah dan keliru, seperti keinginan untuk dipuji dan dihormati oleh orang lain. 2. Memberi tidak dengan sedih hati atau karena paksaan. Kita tidak berduka dan merasa kekurangan ketika memberi apa yang kita miliki kepada Tuhan. Tidak juga karena paksaan dari orang lain ataupun diri sendiri karena merasa bersalah kalau tidak memberi bnd. Ulangan 1510. 3. Memberi dengan sukacita. Kita bergembira karena memberi kepada Tuhan. Persembahan adalah juga bentuk ucapan syukur kita terhadap berkat yang telah kita terima dari Tuhan. Sehingga dengan penuh sukacita kita hendak membagikannya kepada orang lain yang membutuhkan. Kalau hati kita sudah siap untuk memberi kepada Tuhan, tentu kita bertanya-tanya bentuk persembahan seperti apa yang bisa kita berikan kepada Tuhan? Tahukah kamu bahwa bentuk persembahan kita bisa beragam? Umumnya kita memberi dalam bentuk uang. Ada orang-orang yang dipercayakan untuk mengelola uang ini. Di gereja, uang itu dipakai untuk membiayai pelayanan. Misalnya, untuk biaya pembangunan gereja, kegiatan-kegiatan sosial, seperti bantuan ke panti asuhan, panti jompo, korban bencana alam, dan sebagainya. Selain dalam bentuk uang, persembahan juga dapat berupa barang. Di gereja-gereja tertentu, pada hari raya panen, orang membawa hasil panen hasil bumi mereka, seperti beras, singkong, buah-buahan, dan sayur ke gereja untuk dijadikan persembahan dan didoakan. Setelah didoakan, barang-barang itu dimakan bersama. Ada juga yang dijual atau dilelang. Uang hasil lelang dipakai untuk membiayai kegiatan gereja atau kegiatan sosial, misalnya diberikan kepada mereka yang membutuhkan. C. Memahami Persembahan dalam Kehidupan Umat Kristen Jawablah pertanyaan berikut! 1. Kapan dan di manakah kamu memberikan persembahan untuk Tuhan? 2. Apakah tujuan kita memberikan persembahan kepada Tuhan? 3. Lengkapilah tabel berikut ini! No. Jenis Persembahan Diberikan Kepada Manfaat 1. Uang Gereja - Mengelola pemeliharaan - Pelayanan sosial gereja - 2. - 3. - D. Pendalaman Materi Persembahan dan Makna Memberi dengan Rela dan Sukacita Pernahkah kamu mengalami sukacita ketika kamu memberi sesuatu kepada temanmu atau orang lain? Atau kamu malah merasa sedih, karena kamu merasa kehilangan ketika memberi itu? Nah, kalau kamu merasa sedih, kamu harus belajar dari kisah sang nenek dalam cerita tadi atau dari kisah Daud dan jemaat di Korintus. Mereka memberi dengan penuh sukacita. Mereka mengalami kebahagiaan dalam hidup mereka. Orang sering beranggapan bahwa ketika seseorang memberi sesuatu kepada orang lain, ia kehilangan. Sebenarnya tidak. Ketika kita memberi, memang sesuatu itu hilang. Namun, maksud baik kita dan perbuatan baik kita tetap ada di dalam diri kita. Semakin banyak kita berbuat baik, kita akan menemukan bahwa kebaikan itu menjadi suatu kebiasaan, dan jika sudah menjadi kebiasaan maka hal itu akan susah lepas dari diri kita lagi. Karena ini adalah kebiasaan yang baik, maka tidak salah jika membiasakan diri memberi dengan rela dan dengan hati yang bergembira. Kemudian kita akan bertumbuh dalam kebaikan itu terus-menerus. Yang dikenang dari diri kita adalah kebaikan-kebaikan kita itu. Kebaikan itu kemudian tumbuh dalam hidup orang lain juga. Tidak hanya menjadi milik diri kita. Mengapa? Karena pada dasarnya orang mau belajar sesuatu yang baik dari sesamanya. Karena itu, belajar dari sang nenek dalam kisah tadi dan dari Daud serta jemaat Korintus, mari kita terus-menerus menyediakan diri kita untuk memberi. Apa yang kita berikan kepada orang lain hanyalah simbol dari cinta dan perhatian kita kepada sesama. Dengan demikian, hidup ini menjadi lebih indah. Dengan memberi, kita mau menjadi bagian dari hidup sesama kita. E. Menghayati Makna Persembahan 1. Bersama dengan temanmu, buatlah rencana mempersembahkan barang-barang bekas layak pakai yang ada di rumahmu. Masing-masing mendaftarkan barang-barang apa saja yang ada di rumah yang masih dapat dipergunakan oleh orang lain yang membutuhkan, misalnya pakaianmu yang sudah tidak kamu pakai lagi tetapi masih baik dan layak pakai, mainan, buku-buku, dan alat-alat perlengkapan sekolah lainnya. Diskusikanlah bersama gurumu kepada siapa kalian akan memberikan barang-barang bekas layak pakai itu. Misalnya ke sebuah pemukiman yang memiliki banyak anak-anak, ke sebuah gereja di pinggir kota, atau ke sebuah panti asuhan. 2. Ceritakanlah kisah dan perasaanmu ketika memberikan persembahan kepada orang lain yang membutuhkan atau ketika memberi persembahan di gereja! Tantangan apa yang biasanya muncul dalam dirimu ketika hendak memberikan persembahan? F. Belajar dari Nyanyian Nyanyikanlah bersama-sama nyanyian ini! Kidung Jemaat No. 302, ā€œKu b’ri Persembahan.ā€ Kub’ri persembahan pada Tuhanku sambil puji Yesus, Jurus’lamatku. Dengan sukaria kub’ri pada-Mu dan merasa kaya dalam Tuhanku. Mari kawan-kawan, rela hatilah bawa persembahan; datanglah seg’ra. Jawablah pertanyaan berikut! 1. Irama lagu yang bagaimanakah nyanyian ini? Dan apa maksudnya? 2. Perasaan unik apa yang kamu temukan dalam nyanyian ini? 3. Apa pesan nyanyian ini bagi kamu? G. Rangkuman Sumber segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini berasal dari Tuhan. Tuhan memberikannya kepada kita melalui pekerjaan orangtua atau pemberian orang lain kepada kita. Karena itu, kita juga pantas untuk meneruskan kebaikan dan berkat Tuhan itu kepada orang lain melalui persembahan yang kita berikan di gereja atau langsung kepada orang yang membutuhkan, dengan berupa uang atau benda-benda yang dibutuhkan oleh orang tersebut. Ingatlah, bahwa Tuhan sudah lebih dahulu memberi kepada kita, dan kita memberi kepada Tuhan sebagai wujud terima kasih kita kepada-Nya. Berilah dengan hati yang rela dan bersukacita dan Allah akan semakin mengasihimu. H. Doa Allah sumber kebaikan dalam hidup kami, terima kasih untuk segala berkat dan pemeliharaan-Mu dalam hidup kami melalui orangtua dan orang-orang yang mengasihi kami. Ajarlah kami untuk memberi persembahan dengan hati yang rela dan bergembira. Tolonglah kami untuk selalu memberikan persembahan yang terbaik kepada-Mu. Agar dengan begitu, kami memuliakan nama Tuhan yang mengasihi semua orang. Di dalam nama Tuhan Yesus, dengarkanlah doa ini. Amin Selain dalam bentuk uang, persembahan juga dapat berupa barang. Di gereja-gereja tertentu, pada hari raya panen, orang membawa hasil panen hasil bumi mereka, seperti beras, singkong, buah-buahan, dan sayur ke gereja untuk dijadikan persembahan dan didoakan. Setelah didoakan, barang-barang itu dimakan bersama. Ada juga yang dijual atau dilelang. Uang hasil lelang dipakai untuk membiayai kegiatan gereja atau kegiatan sosial, misalnya diberikan kepada mereka yang membutuhkan.
Berdanamenghasilkan manfaat di dalam kehidupan sekarang dan dalam kehidupan-kehidupan yang akan datang, tak peduli apakah kita sadar akan kenyataan ini atau tidak. Terutama jika persembahan dana diberikan kepada rohaniwan, orang seharusnya melakukannya dengan rasa hormat dan menghargai, bergembira dalam kesempatan yang diperolehnya untuk
Ambillah bagi TUHAN persembahan khusus dari barang kepunyaanmu; setiap orang yang terdorong hatinya harus membawanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN. Keluaran 355aKata 'persembahan' dan 'sumbangan', sepintas memiliki makna yang sama. Namun sesungguhnya kedua kata ini menekankan hal yang berbeda. Dalam KBBI, kata 'sumbangan' berarti pemberian sebagai bantuan, biasanya digunakan pada pesta perkawinan dan sebagainya. Sedangkan kata 'persembahan' memiliki arti hadiah atau pemberian kepada orang yang terhormat. Sama-sama memberi, namun memiliki penekanan yang berbeda. Sumbangan memfokuskan pada materi sebagai wujud pemberian sedangkan persembahan berfokus pada sikap hati ketika memberikan sesuatu kepada sosok yang ia hormati. Umat Israel mengumpulkan sebagian barang-barang yang mereka miliki untuk digunakan dalam membangun Kemah Suci dan untuk pelaksanaan kegiatan. Ada yang membawa emas, perak, tembaga, kain, bebatuan, ternak, rempah-rempah, minyak, dll baca Kel. 355-19. Musa menyebut semua itu dengan 'persembahan khusus bagi Tuhan'. Syarat utamanya adalah sikap hati yang rela dan tanpa paksaan. Apa yang kita berikan kepada Tuhan melalui gereja untuk digunakan bagi berbagai macam kegiatan gereja, apapun wujudnya, adalah persembahan bagi Tuhan. Sikap hati yang dipenuhi hormat, syukur dan rela harus menyertai persembahan yang kita bawa bagi Tuhan melalui gereja-Nya. Jadi, jangan pernah lagi sebut pemberian itu sebagai sumbangan. Sebab itu sama halnya merendahkan Tuhan yang Mahakaya. Tuhan tidak perlu sumbangan kita. IA hanya rindu rasa hormat dan syukur kita kepada-Nya. Selamat mempersembahkan. ^-^KategoriVitamin Jiwa 660 postinganRenungan Pewarta 122 postinganBina Warga 125 postinganKirbat 118 postinganPewarta 235 postinganJadwal 1 postinganRecent Posts Archive Maret 2021 29 postinganFebruari 2021 36 postinganJanuari 2021 41 postinganDesember 2020 38 postinganNovember 2020 37 postinganOktober 2020 42 postinganSeptember 2020 37 postinganAgustus 2020 39 postinganJuli 2020 12 postinganJuni 2020 9 postinganMei 2020 8 postinganApril 2020 37 postinganMaret 2020 25 postinganFebruari 2020 37 postinganJanuari 2020 33 postinganDesember 2019 36 postinganNovember 2019 36 postinganOktober 2019 36 postinganSeptember 2019 37 postinganAgustus 2019 41 postinganJuli 2019 39 postinganJuni 2019 38 postinganMei 2019 38 postinganApril 2019 37 postinganMaret 2019 37 postinganFebruari 2019 36 postinganJanuari 2019 39 postinganDesember 2018 40 postinganNovember 2018 39 postinganOktober 2018 12 postinganJuli 2017 1 postinganJuni 2017 26 postinganMei 2017 8 postinganJanuari 2017 1 postinganDesember 2016 2 postingan
5 Mencegah diabetes. Bunga lotus memiliki senyawa etanol yang bisa menjadi insulin alami bagi tubuh, yang bisa mengontrol kadar gula dalam darah. Dalam daun bunga lotus juga mengandung quercetin dan glikosida untuk menghambat enzim tertentu, yang dapat menyebabkan komplikasi bagi penderita diabetes. 6.
Ucapan syukur atas apa yang diberikan Tuhan Yesus Kristus Persiapan jelang ibadah Natal, di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu 23/12/2020. Gereja Katedral Jakarta akan menggelar misa malam Natal dan misa Natal 2020 dengan membatasi umat yang hadir untuk beribadah sebanyak 20 persen dari kapasitas gereja ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A Terdapat tiga jenis persembahan di agama Kristen, yang akan dibahas di sini. Setidaknya, ada tiga persembahan di agama Kristen. Ketiga persembahan ini diberikan sebagai ungkapan rasa syukur umat Kristen atas berkat yang diberikan oleh mengucap syukur dan melaksanakan doa, umat Kristen biasanya memberikan persembahan ketika beribadah di gereja. Persembahan ini tercantum di dalam ayat Alkitab, yaitu ā€œBerilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!ā€ Mazmur 96 8. Persembahan dilakukan untuk mengakui segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan pemberian Tuhan Yesus Kristus. Untuk kamu yang ingin mengenal beberapa persembahan di agama Kristen, simak penjelasan berikut Persembahan kebaktianIlustrasi gereja. IDN Times/Reza Iqbal Jenis persembahan di agama Kristen yang pertama adalah persembahan kebaktian. Persembahan ini dilakukan secara rutin setiap ibadah Minggu di kebaktian dilakukan dengan memasukkan uang ke dalam kantung kolekte gereja. Persembahan ini dilakukan secara sukacita tanpa paksaan, seperti yang dijelaskan di dalam II Korintus 9 7, yaitu ā€œHendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih atau paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.ā€ Baca Juga Perbedaan Hukum Nikah Kristen dan Islam 2. Persembahan persepuluhanPersiapan jelang ibadah Natal, di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu 23/12/2020. Gereja Katedral Jakarta akan menggelar misa malam Natal dan misa Natal 2020 dengan membatasi umat yang hadir untuk beribadah sebanyak 20 persen dari kapasitas gereja ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak ASelanjutnya, terdapat persembahan persepuluhan di gereja yang memberikan 10 persen penghasilan dalam satu bulan. Ketentuan hukum tentang memberikan persepuluhan terdapat dalam di beberapa bagian Alkitab, yakni sebagai berikut ā€œDari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.ā€ Kejadian 28 20–22. ā€œTetapi masing-masing dengan sekadar persembahan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu,ā€ Ulangan 16 17. ā€œBawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan,ā€ Maleakhi 3 10. 3. Persembahan khususilustrasi gereja dengan persembahan persepuluhan, persembahan khusus dilakukan untuk mendukung tujuan tertentu, seperti penginjilan, aksi sosial, pembangunan gereja, dan tujuan penting lainnya. Ketentuan persembahan khusus ini terdapat di Keluaran 35 21, yaitu ā€œSesudah itu datanglah setiap orang yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk pekerjaan melengkapi Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya dan untuk pakaian kudus itu.ā€ Nah, itu dia jenis persembahan agama Kristen yang merupakan ucapan syukur atas apa yang diberikan Tuhan Yesus Kristus kepada umat manusia. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan beribadah, ya! Baca Juga Perbedaan Hukum Nikah Kristen dan Islam Berita Terkini Lainnya
. 145 244 40 493 47 385 466 140

jenis persembahan diberikan kepada manfaat