KISAHPEMUDA PUTUS ASA Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana
Bagaimana Punya Harapan Membuat Lebih Sehat dan Bahagia? Apa penyebab orang merasa putus asa? Dilansir dari laman Good Theraphy, putus asa umumnya merupakan gejala dari berbagai masalah perilaku dan kondisi kesehatan mental seseorang. Ini termasuk depresi, gangguan kecemasan anxiety disorder, gangguan bipolar, gangguan makan, stres pasca trauma post-traumatic stress disorder/PTSD, kecanduan atau ketergantungan zat, dan keinginan untuk bunuh diri. Oleh karena itu, berbagai penyebab dan faktor risiko dari kondisi-kondisi kesehatan mental tersebut bisa menyebabkan seseorang mengalami putus asa. Meski demikian, keputusasaan juga bisa timbul ketika seseorang merasa kecil hati karena tidak puas akan suatu pencapaian, sedang berada pada situasi yang sulit, atau mengalami suatu peristiwa yang buruk. Sebagai contoh kehilangan orang tersayang, kehilangan pekerjaan atau pengangguran, masalah finansial, memiliki penyakit kronis, hubungan yang abusive, atau mengalami pelecehan atau kekerasan. Bagaimana cara mengatasi putus asa? Jika Anda merasa putus asa, jangan biarkan perasaan tersebut melemahkan Anda. Anda harus segera bangkit dan bangun kembali kekuatan untuk menangkalnya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa putus asa Akui dan pahami perasaan Anda Sangat penting untuk mengakui perasaan putus asa yang Anda rasakan agar Anda dapat berdamai dengan diri sendiri. Anda pun perlu paham bahwa putus asa itu merupakan perasaan yang bisa dialami oleh siapapun, dan masih akan ada harapan ke depannya. Tenangkan pikiran Coba juga untuk tenangkan pikiran Anda agar Anda dapat berpikir lebih jernih. Anda bisa melakukannya dengan bicara pada diri sendiri tentang perasaan Anda, misalnya, katakan pada diri Anda bahwa Anda baik-baik saja dan bisa melewati situasi ini. Anda juga bisa mencobanya dengan berimajinasi membayangkan hal-hal yang Anda sukai, atau sekadar beristirahat dan merilekskan tubuh. Hindari hal-hal yang memperumit keadaan Setelah diri Anda lebih tenang, hindari pula hal-hal yang justru membuat kondisi Anda semakin parah. Anda bisa mencobanya dengan sekadar jalan-jalan ke luar rumah atau mengobrol dengan kerabat yang Anda percaya untuk melupakan hal-hal yang membuat Anda putus asa. Selain itu, Anda pun perlu menghindari dan menyingkirkan pikiran-pikiran negatif yang semakin membuat Anda putus harapan. Misalnya, jangan katakan pada diri sendiri bahwa “tidak ada lagi harapan” atau meramalkan hal buruk apa yang akan terjadi pada masa depan. Pemikiran seperti inilah yang justru membuat Anda semakin terpuruk dan sulit untuk terlepas dari rasa keputusasaan. Jangan membanding-bandingkan Jangan pula Anda membanding-bandingkan situasi Anda saat ini dengan yang lalu atau dengan orang lain. Membanding-bandingkan justru hanya akan membuat Anda sengsara dan Anda pun semakin sulit untuk mendapat kebahagiaan. Berkumpul dengan orang yang positif Ada yang menyebut bahwa harapan bisa dipinjam atau ditularkan. Mungkin ini benar adanya. Bila Anda sedang merasa putus asa, berkumpullah dengan orang-orang positif yang dipenuhi dengan harapan agar Anda bisa meningkatkan motivasi diri Anda. Sebaliknya, bergaul dengan orang-orang yang juga putus asa justru akan membuat keputusasaan Anda semakin besar. Beryukur dengan apa yang Anda miliki Jangan lupa untuk selalu bersyukur dengan apa yang Anda miliki agar lebih menghargai hidup. Bila perlu tulis apa saja kenikmatan yang pernah Anda peroleh dan syukurilah, meski itu hanya hal kecil sekalipun. Bicarakan perasaan Anda dengan teman Tidak hanya bergaul dengan orang-orang positif, Anda pun bisa menceritakan perasaan yang sedang Anda alami pada orang tersebut. Pilihlah teman atau anggota keluarga yang Anda percaya, tidak pernah menghakimi Anda, dan selalu mendukung Anda. Rawat diri sendiri Jangan lupa untuk memperlakukan diri Anda sendiri sebaik mungkin dan memenuhi kebutuhan fisik dan emosional, meski Anda sedang merasa putus harapan. Anda bisa mempraktikkannya dengan makan secara teratur, menjaga kebersihan diri, serta melakukan aktivitas yang menyenangkan. Identifikasi masalah dan hindari sedapat mungkin Hal yang tidak kalah penting adalah mencari tahu peristiwa atau kondisi yang menyebabkan Anda merasa putus asa. Lalu, pertimbangkan apakah Anda dapat menghindari pemicu tersebut. Ini bisa menjadi tolak ukur apakah Anda butuh bantuan profesional untuk mengatasi rasa putus asa yang Anda rasakan atau tidak. Bantuan profesional atau psikoterapi Jika cara-cara di atas tidak membuat Anda lebih baik, Anda bisa mencari bantuan profesional. Segera hubungi ahli kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater, untuk membantu mengatasi keputusasaan Anda. Seorang ahli kesehatan mental akan membantu Anda mengidentifikasi penyebab serta membantu Anda melewati kondisi tersebut. Anda mungkin perlu menjalani psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif, yang menargetkan pikiran dan asumsi negatif pada pikiran Anda. Kebutuhan Kalori
Amatberputus asa karena dunia, ya Allah semoga di sisa umurku, engkau bisa mengampuniku" doanya. 4. Membuat Orang Lain Putus Asa Dari Rahmat Allah. Terdapat suatu kisah mengenai orang alim yang menakut nakuti orang lain. Ia ahli ibadah, namun kelakuanya amat tercela. Yakni membuat orang disekitarnya merasa putus asa dari rahmat Allah. Orangputus asa serasa dunia udah selese, karena saking dirasa beratnya tuh idup Pren tapi bukannya idup emang rangkaian dari masalah?. Mereka akan datang silih berganti dah kya kereta kelinci, bderet bderet en silih berganti. Yah itulah hidup. Tapi satu hal yang pasti, masalah apapun pasti bakal nemuin titik akhirnya. Itutentu saja “keberadaan yang jatuh”.Hanya dari berada di sana dia melukai orang-orang yang hidup, seseorang yang mengusir segalanya ke dalam kehancuran.Ini adalah eksistensi yang tidak memiliki pilihan lain kecuali “pemusnahan”, di luar konsep persuasi atau pertempuran.Tidak peduli apa jenis keadaan yang ada di masa lalu.
Adarasa dingin yang saya rasakan, menjalar dari ujung kaki sampai ujung kepala, kepala terasa berat, kedua tangan saya kaku, kejang, tidak terkendali, jantung berdegup kencang, saya merasakan pusing yang amat sangat. Bahkan di beberapa waktu, saya sampai buang air besar tanpa terkendali. Penyakit ini biasanya datang pada jam-jam tertentu.
. 330 409 325 148 376 40 25 22

kisah orang yang putus asa karena kesulitan hidup